Pusat-provinsi mendukung pengembangan desa super prioritas KEK Mandalika

id NTB,Destinasi Super Prioritas Mandalika,KEK Mandalika,DSP,Lombok

Pusat-provinsi mendukung pengembangan desa super prioritas KEK Mandalika

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj Sitti Rohmi Djalilah saat meresmikan Dusun Merujuk, Kabupaten Lombok Utara sebagai Desa Wisata Destinasi Super Prioritas (DSP) Mandalika. (ANTARA/Humas Pemprov NTB).

Mataram (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Hj Sitti Rohmi Djalilah menegaskan pemerintah pusat maupun provinsi memberikan dukungan penuh pengembangan desa wisata sebagai penyangga destinasi super prioritas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

"Kita harus  bisa lebih disiplin lagi, sebab dalam dunia pariwisata, hal yang paling dibutuhkan selain keindahan adalah keamanan dan kenyamanan," kata Wagub NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah saat meresmikan Dusun Merujuk, Kabupaten Lombok Utara sebagai Desa Wisata Destinasi Super Prioritas (DSP) Mandalika dalam keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Sabtu.

Wagub berharap Dusun Kerujuk bisa lebih disiplin lagi. Pasalnya, dalam dunia pariwisata, hal yang paling dibutuhkan selain keindahan adalah keamanan dan kenyamanan. "Mereka mau datang ke tempat yang orangnya sehat-sehat. Oleh karena itu, desa wisata harus dibenahi sarana dan prasarana kesehatannya," ujarnya.



Ia menyatakan mengacu pada misi NTB yang keempat, yakni NTB Asri dan Lestari dan misi kelima NTB Sejahtera dan Mandiri, ia meminta pengelolaan sampah dari hulu ke hilir agar tetap berjalan. Desa wisata harus mampu menjadi contoh, mulai dari pengelolaan sampahnya agar sampah dapat menjadi berkah bukan menjadi sebuah musibah.

"Kalau desa kita indah, aman, masyarakatnya guyup, sampahnya diolah dengan baik, bersih, orang-orangnya sehat. Insya Allah orang dari belahan dunia manapun akan berlomba-lomba datang ke tempat kita," katanya.

Rohmi menambahkan desa wisata harus memiliki posyandu yang bagus. Di NTB program posyandu dimaksimalkan menjadi posyandu keluarga, yakni tidak hanya melayani bayi dan ibu hamil saja, tapi sampai lansia. Jika di NTB memilih hidup aman dan produktif, syaratnya adalah tetap perhatikan protokol COVID-19.

"Pakai masker, biasakan nyaman dengan masker, dimanapun dengan masker kita tetap bisa bicara dan komunikasi. Berikan contoh kepada masyarakat, untuk Pokdarwis saya ucapkan selamat, tapi ingat jangan kufur nikmat, kita harus lebih menjaga kepercayaan itu," katanya.

Ia mengajak untuk sama sama bekerja keras, apa yang sudah dilakukan saat ini berada pada jalan yang benar, yaitu dengan menjaga lingkungan dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

"Anak-anak NTB hebat-hebat, bisa bikin mesin dan sudah dibuktikan, sekarang sudah dihasilkan oleh anak NTB dan digunakan oleh orang NTB. Terus semangat supaya ekonomi membaik, tetap patuhi protokol kesehatan. Tanpa keamanan sulit tamu akan datang, COVID-19 segera berlalu sambil kita tingkatkan SDM, belajar terus, saling kolaborasi, dan selalu berjuang," tambahnya.



Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Hari Santosa Sungkari mengatakan DSP bukan hanya satu lokasi saja, tapi harus seluruh Lombok. Karena, jika seluruhnya ada, para turis mancanegara bisa memilih menghabiskan waktu mereka atau land of stay di desa-desa.

"Tolong pertahankan, tingkatkan dan bantu pemerintah pusat. Lombok siap jadi Destinasi Super Prioritas dan siap memajukan Lombok dan Indonesia," ucapnya.

Hari Santosa menambahkan promosi destinasi wisata berbasis CHSE, yakni Cleanliness, Health, Safety and Environment.

"Pelaksanaan protokol kesehatan berbasis CHSE menjadi kunci keberhasilan dalam upaya pemulihan pariwisata nasional," katanya.

Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Setda KLU, Evi Winarni menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat dan Provinsi NTB. Dusun Kerujuk menjadi salah satu destinasi wisata yang akan dikembangkan dan hal ini tak dapat dilakukan sendiri tanpa bantuan pemerintah pusat dan provinsi.

Pada hari ini, Desa Kerujuk masuk dalam salah satu destinasi wisata yang harus dikembangkan dalam mendukung Desa Super Prioritas (DSP) Mandalika. Harapan ini kembali muncul setelah Lombok ditimpa musibah gempa bumi dan menjadi semangat bagi seluruh masyarakat di Dusun Kerujuk.



Evi juga berpesan untuk selalu menjaga kelestarian alam dan kearifan lokal daerah. "Jangan tinggalkan apa yang menjadi kearifan lokal, Insya Allah kunjungan ini nantinya berdampak positif bagi pembangunan masyarakat baik secara ekonomi, sosial dan budaya," katanya.