Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat menggelar Apel Bersama Siaga Bencana, sebagai langkah antisipasi potensi terjadinya La Nina yang memicu terjadinya bencana hidro-meteorologis seperti banjir dan tanah longsor akibat curah hujan tinggi.
Apel Bersama Siaga Bencana Tingkat Kota Mataram itu dipimpin Wali kota Mataram H Ahyar Abduh diikuti antara lain, Satpol PP, Basarnas, TNI/Polri, BPBD, Satgas Disperkim, PUPR, Dinas Sosial, Damkar dan Tagana, di Lapangan Sangkareang, di Mataram, Senin.
Dalam kesempatan tersebut Wali Kota Mataram mengatakan, sesuai data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) saat ini terdapat potensi terjadinya La Nina di Tanah Air yang mengakibatkan curah hujan tinggi, diprediksi terjadi mulai bulan Oktober 2020 hingga Maret 2021.
"Potensi itu tentu membutuhkan kesiapsiagaan semua pihak, akan kemungkinan timbulnya bencana ataupun dampak dari perubahan cuaca itu sendiri," katanya.
Bahkan, lanjut wali kota, pada Minggu (15/11-2020) di Mataram telah terjadi hujan dan angin kencang yang mengakibatkan kerusakan beberapa rumah, walaupun tidak ada korban jiwa. Selain itu, terjadi pohon tumbang, genangan cukup besar bahkan hingga masuk ke dalam rumah penduduk.
Wali kota juga memberikan perhatian khusus kepada masyarakat yang ada di pinggir pantai, guna mengantisipasi gelombang tinggi yang akan terjadi.
"Diperlukan kesiapsiagaan petugas untuk memberikan rasa aman, nyaman untuk menjamin keselamatan warga kita dipinggir pantai," katanya.
Di tengah upaya memerangi pandemi COVID-19, lanjutnya, kesiapsiagaan ini menjadi penting dalam membangun ketangguhan yang harus disandingkan dengan pencegahan COVID-19.
Kesiapsiagaan tersebut harus dilakukan hingga ke bawah, mulai dari menyiapkan tempat pengungsian sementara, alat perlengkapan, dapur lapangan, selimut, logistik, keperluan anak-anak dan sebagainya.
Tentu bukan perkara mudah menerapkan perilaku menjaga jarak fisik di tengah ancaman bencana alam yang siap terjadi kapan saja. Tapi dengan selalu mengedepankan nilai gotong royong, emerintah dan seluruh lapisan masyarakat bisa lebih siap dan tangguh menghadapi ancaman bencana alam yang datang.
"Karena itu, seluruh petugas terkait agar tetap siaga dan memastikan peralatan sudah siap siaga setiap saat," katanya.
Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor menambahkan, kegiatan Apel Bersama Siaga Bencana dalam upaya kesiapsiagan menghadapi cuaca ekstrem di wilayah Kota Mataram.
Beberapa dinas/instansi yang ikut serta dalam apel bersama siaga bencana antara lain diikuti, Satpol PP, Basarnas, TNI/Polri, BPBD, Satgas Disperkim, PUPR, Dinas Sosial, Damkar dan Tagana. Masing-masing dinas/instansi juga membawa peralatan dan kendaraan operasionalnya.
"Itu artinya, kita siap siaga untuk bergerak bersama dalam rangka mengurangi risiko yang akan terjadi," katanya.
Berita Terkait
BMKG: Jakarta diprediksi turun hujan mulai siang
Rabu, 6 November 2024 6:46
KPU minta APK rusak dampak cuaca ekstrem di Lombok Tengah diperbaiki
Selasa, 5 November 2024 13:48
Pemkot Mataram gelar rapat koordinasi siaga bencana hidrometrologi
Selasa, 5 November 2024 13:33
Pemangkasan pohon di Mataram untuk antisipasi cuaca ekstrem
Selasa, 5 November 2024 13:25
Hujan petir guyur mayoritas kota besar Indonesia, termasuk Mataram
Selasa, 5 November 2024 6:41
Cuaca ekstrem, Lombok Tengah kini berstatus darurat bencana
Senin, 4 November 2024 16:10
Cuaca di NTB selama sepekan ke depan cerah berawan hingga hujan sedang
Senin, 4 November 2024 11:29
Kerugian dampak bencana ekstrem Kabupaten Bima Rp1,6 miliar
Minggu, 3 November 2024 16:23