Kadin mengapresiasi ekonomi NTB positif meski pandemi COVID-19

id KADIN,NTB,COVID-19,Ekonomi NTB Positif

Kadin mengapresiasi ekonomi NTB positif meski pandemi COVID-19

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Rosan Perkasa Ruslani (kiri), Gubernur NTB H Zulkieflimansyah (tengah) Ketua Umum KADIN NTB H Faurani (kanan) menghadiri Pelantikan Dewan Pengurus KADIN NTB periode 2020 - 2025 di Mataram, Sabtu (21/11/2020). (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Rosan Perkasa Ruslani mengapresiasi pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Barat tetap positif meski di tengah pandemi COVID-19.

"Gubernur NTB sangat mengenal dunia usaha. Sinergi yang solid membuahkan strategi yang terarah dan terukur," kata Risan saat menghadiri Pelantikan Dewan Pengurus KADIN NTB periode 2020 - 2025 di Mataram, Sabtu.

Menurutnya, meski di tengah pandemi COVID-19, kuartal kedua pertumbuhan di NTB masih positif, padahal tren nasional masih negatif. Hal ini dikatakan Roslan karena bentuk kebijakan pemerintah dan sinergi yang solid.

"Koordinasi dan komunikasi di masa pandemi antara pemerintah dan pengusaha serta strategi ekonomi juga berjalan sangat baik," ujarnya.

Ia menyatakan, meski sektor utama pariwisata terdampak sangat buruk, NTB mampu memaksimalkan potensi lain yang dimiliki seperti sektor perkebunan, pertanian, dan peternakan.

"Apalagi dengan sentuhan industrialisasi yang kini tengah di ikhtiarkan Pemerintah Provinsi NTB, semakin menguatkan NTB di tengah jurang resesi," katanya.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengatakan kemajuan ekonomi NTB tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, namun juga ada pada para pengusaha lokal.

Tugas Pemerintah daerah bekerja baik untuk memastikan iklim berusaha yang kondusif, agar pengusaha dapat tumbuh dan berkembang.

"Penentu kemajuan ekonomi bukan pemerintah tapi sektor swasta. Tapi kita membutuhkan pengusaha yang berani mengambil resiko mengembangkan industri bukan cuma rebutan rente ekonomi dari proyek pemerintah bersama oknum pemerintah," ujarnya.

Gubernur menyatakan, pemerintah menyadari  program strategis industrialisasi baru dapat terlihat dalam masa sepuluh tahun ke depan. Pemerintah membangun Science, Technology, and Industrial Park (STIP) Banyumulek dan Pelabuhan Poto Tano agar fasilitas yang baik itu menggairahkan pengusaha.

Di hulu, kampus - kampus menyediakan sarjana teknik dalam merancang mesin mesin industri. Yang artinya, pengusaha diminta berkontribusi dalam mengembangkan industri di banyak sektor dan tidak hanya mengejar profit.

"Untuk itu pengusaha juga harus merubah mental dan mindset agar ekonomi daerah berkembang karena masih banyak industri pengolahan yang belum digarap," katanya.