Disbudpar Lombok Utara tiadakan kalender event pada 2021

id Disbudpar Lombok Utara,Tiga Gili,Kunjungan Wisatawan

Disbudpar Lombok Utara tiadakan kalender event pada 2021

Polisi memeriksa kondisi kesehatan para wisatawan asing dan domestik yang datang dari Pelabuhan Padang Bai, Bali, tiba di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, NTB. (ANTARA/HO/Polres Lotara)

Mataram (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, meniadakan kalender of event pada 2021 untuk meningkatkan kunjungan wisatawan karena keterbatasan anggaran.

"Untuk tahun 2021 tidak ada kalender of event karena keterbatasan anggaran APBD pada 2021. Anggaran masih difokuskan untuk penanganan dampak pandemi COVID-19," kata Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata dan Data Dinas Kebudayaan dan Pariwissata, Disbudpar Kabupaten Lombok Utara Setiadi, di Lombok Utara, Kamis.

Ia mengatakan kawasan wisata andalan Kabupaten Lombok Utara adalah tiga gili, yakni Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan. Tiga pulau kecil itu menjadi favorit wisatawan, khususnya dari luar negeri. Namun, kondisinya sudah sepi semenjak COVID-19 mewabah di berbagai negara.

Menurut Setiadi, kawasan wisata tiga gili selalu ramai dikunjungi wisatawan asing maupun domestik pada momen libur Natal dan tahun baru. Namun, kondisi tersebut diperkirakan tidak terjadi pada 2020 karena masih dalam suasana pandemi.

"Biasanya, menjelang Natal dan tahun baru, jumlah wisatawan yang berkunjung bisa mencapai lebih dari 10 orang," ujarnya.

Untuk saat ini, kata dia, Disbudpar Kabupaten Lombok Utara bersama dengan pelaku industri pariwisata fokus untuk mendatangkan wisatawan domestik, khususnya ke kawasan tiga gili agar hotel-hotel yang bisa beroperasi kembali.

Salah satu cara yang sudah dilakukan adalah menyelenggarakan Festival Pekenan Dayan Gunung. Melalui event tersebut, diharapkan wisatawan domestik maupun asing mendapatkan informasi bahwa kawasan wisata tiga gili telah mulai bangkit dan aman untuk dikunjungi.

Bahkan, lanjut Setiadi, Dinas Pariwisata NTB dan Disbudpar Kabupaten Lombok Utara telah melakukan simulasi standar operasional prosedur clean, health, safety and environtmen (CHSE) beberapa waktu lalu. Tujuannya untuk meyakinkan dunia bahwa kawasan tiga gili sudah layak untuk dikunjungi.

"Melalui kegiatan tersebut, kami optimis jumlah wisatawan, khususnya domestik bisa sebanyak 2.000 orang datang ke Lombok Utara," katanya.