Mataram (ANTARA) - Kementerian Sosial melalui Balai Lansia "Gau Mabaji" di Gowa mengirimkan tim respon kasus untuk memberikan dukungan terhadap warga lanjut usia korban banjir di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
"Tim respon kasus bertugas mendata lansia korban bencana banjir dan memberikan dukungan psikologis pada lansia maupun keluarganya," kata Kepala Balai Lansia Gau Mabaji di Gowa, Wahidin, melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Rabu.
Menurut Wahidin, warga lanjut usia merupakan salah satu kelompok rentan terkena dampak bencana. Lansia sulit melakukan aktivitas karena risiko jatuh dan cedera saat banjir. Selain itu, mudah terserang penyakit yang disebabkan oleh banjir.
Tim respon kasus berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bima dan pendamping rehabilitasi sosial lanjut usia mengenai penanganan lanjut usia korban banjir.
Ada juga dua lembaga kesejahteraan sosial kanjut usia (LKS-LU) di Kabupaten Bima, yaitu LKS-LU Ummahayatul Mukminin dan LKS-LU Nurul Iman, yang membantu melakukan pendataan lansia demi penyaluran program Atensi kedepannya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bima Sirabuddin Appe menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Sosial, khusunya balai yang memperhatikan kelompok rentan dalam bencana di daerahnya.
"Kami sangat mengapresiasi atas respon cepat yang dilakukan oleh Kementerian Sosial melalui Balai Lansia yang telah terjun langsung ke lokasi bencana dan memperhatikan kelompok rentan dalam bencana banjir ini," ujar Sirajuddin.
Selain melakukan pendataan, tim juga mendatangi beberapa desa yang terdampak bencana untuk memberikan dukungan psikososial kepada keluarga dengan lanjut usia sebagai kelompok rentan mengenai penanganan dampak bencana banjir.
Arrahman (85), salah satu lansia terdampak banjir menyampaikan terima kasih karena sudah dikunjungi dan berharap mendapatkan bantuan.
"Saya berterima kasih kepada Kementerian Sosial karena sudah di kunjungi dan berharap bantuan segera datang karena barang-barang saya hanyut dan sekarang mengungsi di rumah keluarga," tutur Arrahman.
Dalam melakukan respon darurat bencana, Tim Balai Lansia Gau Mabaji di Gowa juga bekerja sama dengan tim dari Balai Anak Paramita Mataram dan Balai Disabilitas Mahatmiya Bali.
Ditambah lagi kedatangan dari Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Jogjakarta juga turut serta dalam penanganan bencana di Kabupaten Bima.
Seperti diberitakan sebelumnya, hujan yang turun selama kurang lebih sembilan jam pada Sabtu (3/4), di seluruh wilayah Kabupaten Bima menyebabkan bendungan yang ada di empat kecamatan meluap sehingga menggenangi persawahan dan perumahan warga di 29 desa.
Tercatat wilayah yang terdampak banjir adalah Kecamatan Madapangga, Kecamatan Bolo, Kecamatan Woha, dan Kecamatan Monta, Kabupaten Bima.
Setidaknya dua orang dilaporkan meninggal dunia, serta 27.808 jiwa atau 9.245 kepala keluarga terdampak akibat banjir.
Selain dua korban jiwa, kurang lebih 9.245 unit rumah warga terendam, 12 di antaranya rusak. Empat unit jembatan juga ikut terputus. Selain itu, 294 hektare lahan pertanian dan 25 hektare lahan perikanan warga ikut terdampak.