Tim gabungan mengawasi tiga pintu masuk Kota Mataram

id dishub,jaga,mataram

Tim gabungan mengawasi tiga pintu masuk Kota Mataram

Penjagaan dan pemantauan posko "check ponit" untuk penyekatan arus dalam antisipasi penumpukan arus lalu lintas dan arus warga di tengah pandemi COVID-19, serta pendisiplinan warga mematuhi protokol kesehatan. (FOTO ANTARA/Satpol PP Mataram).

Mataram (ANTARA) - Tim gabungan dari jajaran Dinas Perhubungan, TNI/Polri dan Satpol PP Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melaksanakan pengawasan pada tiga pintu masuk Kota Mataram, serta sejumlah pusat keramaian arus lalu lintas.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram M Saleh di Mataram, Senin, mengatakan, tiga pintu masuk yang diawasi itu adalah Gerimak, Dasan Cermen, dan bundara Tugu Mataram Metro di kawasan Jempong.

"Pengawasan tersebut dimaksudkan sebagai upaya penyekatan untuk antisipasi penumpukan arus lalu lintas, arus warga di tengah pandemi COVID-19, serta pendisiplinan warga mematuhi protokol kesehatan," katanya.

Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan program dari Polresta Mataram sementara Dishub dan Satpol PP sifatnya mem-backup dengan menempatan dua personel Dishub pada setiap titik.

"Yang berhak memberikan sanksi putar balik bagi pengendara yang tidak taat protokol kesehatan, adalah pihak kepolisian sementara kita hanya mem-backup," katanya.

Kegiatan pembatasan arus lalu lintas masuk ke Kota Mataram tersebut, akan dilakukan hingga H+7 Idul Fitri, sebab pucak arus lalu lintas dan warga diprediksi terjadi pada Lebaran Topat atau Ketupat yang dirayakan seminggu setelah Idul Fitri.

Selain itu, kata dia, personel dari Dishub Kota Mataram juga melakukan pengawasan pada pusat-pusat keramaian terutama di pusat perbelanjaan baik di toko pakaian, lapak kuliner, pasar modern maupun di pasar tradisional berkoordinasi juga dengan jajaran Polresta Mataram.

Pengawasan dilakukan dengan memberikan imbauan kepada masyarakat agar mengedepankan protokol kesehatan, mematuhi aturan lalu lintas dan mengurai kendaraan agar tidak terjadi kemacetan.

"Setiap hari kami munurunkan satu regu atau 12 orang personel untuk membantu pengawasan dan mengurai arus lalu lintas pada sejumlah pusat keramaian," demikian M Saleh.