Mataram (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Cabang Mataram, Nusa Tenggara Barat menggandeng pondok pesantren di Beleka, Kabupaten Lombok Tengah untuk program percontohan ujicoba penggemukan sapi simental dengan kredit usaha rakyat (KUR).
"Pondok pesantren memilik para santri yang bisa mendukung usaha penggemukan sapi. Harapan kami, dengan kemitraan tersebut masyarakat pondok pesantren bisa berdaya dan kami siap membiayai," kata Pimpinan Cabang BNI Mataram, Amiruddin, di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan pihaknya menyiapkan pembiayaan Rp50 juta untuk satu orang melalui program KUR. Dana tersebut bisa digunakan untuk membeli dua ekor sapi simental dan biaya pemeliharaan.
"Usaha penggemukan sapi simental cukup prospek. Kami berharap percontohan yang dilakukan bersama pondok pesantren di Beleka, bisa meluas ke pondok pesantren lainnya," ujarnya.
Selain dengan pondok pesantren, BNI Mataram juga melaksanakan proyek percontohan pembiayaan sapi limosin di Kabupaten Lombok Tengah bagian utara. Program tersebut dijalankan bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat.
Ada juga program pembiayaan kepada peternak sapi lokal yang dijalankan bersama dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, dan Otoritas Jasa Keuangan,
"Kami sudah membiayai lebih dari 2.000 ekor sapi lokal di Kabupaten Lombok Timur sejak 2020," ucap Amiruddin.
Ia mengatakan pihaknya juga bekerja sama dengan beberapa pelaku usaha untuk mencari peternak-peternak yang serius menggarap usaha penggemukan.
BNI Mataram menyiapkan dana KUR bagi para peternak untuk membeli sapi, kemudian dipelihara hingga periode tertentu atau siap untuk dijual.
"Dana KUR yang diberikan kepada peternak sebesar Rp50 juta hanya dikenakan bunga 0,5 persen. Kalau jangka waktu penggemukan hanya enam bulan maka bunganya hanya Rp250 ribu per bulan," kata Amiruddin.