Mataram (ANTARA) - Majelis hakim menjatuhkan vonis hukuman terhadap mantan Kepala Cabang bank plat merah di Mataram Amiruddin selama 8 tahun penjara terkait perkara korupsi program penyaluran dana kredit usaha rakyat (KUR) di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
"Menyatakan terdakwa Amiruddin terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama sebagaimana dalam dakwaan primer jaksa penuntut umum, dengan menjatuhkan pidana kepada terdakwa selama 8 tahun penjara," kata Ketua Majelis Hakim I Ketut Somanasa membacakan putusan terdakwa Amiruddin di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Mataram, Kamis sore.
Baca juga: Mantan Kacab BNI Mataram sebut dirinya tumbal perkara korupsi dana KUR
Dakwaan primer tersebut mengatur tentang aturan pidana pada Pasal 2 ayat (1) juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Selain pidana hukuman, hakim menjatuhkan pidana denda Rp500 juta subsider 4 bulan kurungan.
Putusan ini lebih rendah dibandingkan tuntutan jaksa yang sebelumnya meminta agar majelis hakim menjatuhkan hukuman 14 tahun penjara dengan denda Rp500 juta subsider 4 bulan kurungan.
Jaksa juga menuntut agar hakim membebankan terdakwa membayar uang pengganti kerugian negara senilai Rp7,9 juta. Uang tersebut merupakan dana KUR yang mengendap di rekening 14 debitur.
Terkait dengan hal tersebut, hakim telah membebankan kepada terdakwa lain, yakni Lalu Irham Rafiuddin Anum, pemilik CV Agro Biobriket dan Briket (ABB), agen penyalur dana KUR.
Hakim menjatuhkan hukuman demikian terhadap Amiruddin dengan pertimbangan bahwa terdakwa tidak mendukung upaya pemerintah dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.
Hakim juga menilai terdakwa tidak mendukung program pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi COVID-19 dan telah merugikan 779 debitur dari kalangan petani jagung di Kabupaten Lombok Timur.
Program penyaluran dana KUR ini berlangsung pada tahun anggaran 2021-2022. Tercatat ada sebanyak 789 petani yang masuk sebagai debitur. Total anggaran yang disalurkan sebesar Rp29,95 miliar.
Berita Terkait
Mantan Kacab bank plat merah Mataram sebut dirinya tumbal perkara korupsi dana KUR
Senin, 3 Juli 2023 19:55
Kasus KUR Lotim, Jaksa tuntut mantan kepala bank plat merah Mataram 14 tahun penjara
Kamis, 22 Juni 2023 19:57
Kasus korupsi KUR, terungkap peran eks kepala bank plat merah Mataram
Selasa, 21 Februari 2023 18:36
BNI Mataram gandeng pondok pesantren uji coba penggemukan sapi Simental
Rabu, 2 Juni 2021 21:01
BNI menerima setoran tunai Rp344,5 Juta dari Kurniadie
Kamis, 5 September 2019 17:15
BNI Mataram Targetkan Salurkan Kur Rp120 Miliar
Kamis, 6 April 2017 20:54
TABUNGAN BNI PANDAI
Rabu, 10 Juni 2015 13:51
BNI edukasi TKI NTB agar buka Tabungan
Kamis, 18 Desember 2014 18:16