Mataram, (Antara) - PT Bank BNI Cabang Mataram mengedukasi tenaga kerja Indonesia dari Nusa Tenggara Barat agar membuka rekening tabungan untuk memudahkan keluarga mereka menerima kiriman uang dari luar negeri.
"Kami terus mengedukasi para tenaga kerja Indonesia (TKI) untuk membuka rekening sehingga memudahkan pengiriman uang, sekaligus memberikan pembinaan transaksi nontunai," kata Kepala Cabang Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Mataram Ardinul Rahim, di Mataram, Kamis.
Menurut dia, NTB merupakan salah satu kantong pemberangkatan TKI terbesar di Indonesia, dan Kabupaten Lombok Timur menjadi daerah penyumbang terbanyak TKI di NTB.
Para pahlawan devisa itu perlu diberikan edukasi agar mereka memanfaatkan produk bank umum nasional milik Indonesia sebagai sarana mengirim uang ke kampung halamannya.
Selain itu, agar mereka juga mencintai produk dalam negeri. Sebab, ada juga perusahaan asing yang melayani pengiriman uang dari TKI di luar negeri ke Indonesia.
"Rata-rata para TKI juga belum memiliki rekening tabungan, sehingga lebih memilih mengirim uang lewat perantara, yakni TKI yang pulang ke kampung halaman," ujarnya.
BNI, kata Ardinul, bekerja sama dengan sejumlah perusahan pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS) memberikan pemahaman pentingnya memiliki rekening tabungan.
"Sebelum mereka diberangkatkan ke negara penempatan, kami memberikan pembekalan tentang tata cara berhubungan dengan perbankan di luar negeri," ucapnya.
Selain melalui pembekalan sebelum diberangkatkan, kata dia, pihaknya juga melakukan pendekatan melalui kegiatan pasar murah yang digelar di sekitar kampung halaman TKI.
Upaya pendekatan semacam itu tidak hanya dilakukan di kantong-kantong TKI yang ada di NTB, tetapi juga di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur yang menjadi daerah pengirim TKI terbanyak.
"Edukasi terus kami lakukan secara perlahan tapi pasti untuk menarik minat TKI membuka rekening tabungan," kata Ardinul.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB mencatat jumlah kiriman uang dari TKI yang bekerja di luar negeri selama periode Januari-Oktober 2014 mencapai Rp1,16 triliun.
Kiriman uang terbesar berasal dari TKI yang bekerja di Arab Saudi mencapai Rp155,81 miliar, disusul Malaysia Rp12 miliar, Uni Emirat Arab Rp9,5 miliar, Kuwait Rp4,5 miliar, Qatar Rp2,45 miliar dan Jepang Rp2,49 miliar.
Selain itu, Korea Selatan Rp494,1 juta, Brunei Darussalam Rp389,5 juta, Hong Kong Rp347,1 juta, Singapura Rp74,9 juta, Filipina 15,9 juta, Yordania 2,25 juta, dan negara lainnya senilai Rp76,77 juta.