Baznas Lombok Barat menargetkan himpun zakat Rp7 miliar pada 2022

id Baznas Lombok Barat,Penghimpunan Zakat,Ramadhan 1443 Hijriah

Baznas Lombok Barat menargetkan himpun zakat Rp7 miliar pada 2022

Logo Badan Amil Zakat Nasional. ANTARA/HO-Baznas

Lombok Barat (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, mentargetkan penghimpunan zakat senilai Rp7 miliar pada 2022 dan akan disalurkan kepada warga kurang mampu.

"Target ideal Bupati yang akan dikelola Baznas sekitar Rp10 miliar, tapi untuk tahun ini targetnya Rp7 miliar," kata Ketua Baznas Kabupaten Lombok Barat Tuan Guru Haji (TGH) Muhammad Taesir Al Azhar, di Kabupaten Lombok Barat, Jumat.

Baznas, kata dia, tugas utamanya mengumpulkan zakat dan mendistribusikan dana zakat, infak dan sedekah yang dihimpun dari para aparatur sipil negara (ASN), pegawai BUMN dan BUMD, serta orang kaya di Kabupaten Lombok Barat.

Zakat yang dihimpun dari ASN mencapai Rp550 juta setiap bulannya. Ada juga yang bersifat infaq dan sedekah dari beberapa lembaga seperti perusahaan daerah air minum.

Sesuai Peraturan Bupati, kata Taesir, untuk ASN Golongan I zakatnya sebesar Rp50 ribu, golongan II Rp60 ribu, golongan III Rp80 ribu dan golongan IV Rp120 ribu.

"Sebenarnya itu jalan tengah yang diambil bupati, tapi yang penting dulu ada kesadaran berbagi itu sudah bagus," ujarnya.

Ia mengatakan dari zakat yang terhimpun, pihaknya sudah menyalurkan kepada masyarakat di 10 kecamatan sebelum Ramadhan 1443 Hijriah. Baznas menyalurkan bantuan sembako dan uang untuk fuqara, masakin, muallaf dan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA).

Taesir menyebutkan seluruh LKSA di Kabupaten Lombok Barat yang jumlahnya 36 lembaga, masing-masing diberikan bantuan senilai Rp5 juta.

Pihaknya juga menyalurkan bantuan kepada yayasan, pondok pesantren, masjid dan mushola yang sudah mengajukan ke Baznas Kabupaten Lombok Barat untuk persiapan menyambut Bulan Puasa Ramadhan 1443 Hijriah.

"Pada Bulan Ramadhan ini, kami akan menyasar para marbot, guru ngaji, dan para honor di Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, yang gajinya masih di bawah upah minimum regional," kata Taesir.