PEMADAMAN LISTRIK DI MATARAM AKIBAT KABEL PUTUS

id

       Mataram, 21/9 (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara Wilayah Nusa Tenggara Barat melakukan pemadaman listrik secara total di Kota Mataram, pada Selasa malam, karena adanya kabel bawah tanah yang putus.

       "Pemadaman listrik yang terjadi Selasa malam (20/9), sekitar pukul 19:30 WITA hingga 22:30 WITA, karena ada sambungan kabel yang terganggu akibat penggalian trotoar di wilayah Ampenan," kata Manajer Teknik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) Anang Widjajanta, di Mataram, Rabu.

       Selain di Kota Mataram, kata dia, pemadaman listrik juga terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Tengah yang mendapat pasokan energi listrik dari pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) Ampenan.

       Anang membantah, pemadaman tersebut terjadi karena kurangnya daya listrik yang dihasilkan PLTD Ampenan.

       "Bukan karena kurang daya. Malah kami sekarang ini kelebihan daya sebesar 22 mega watt (MW) dari 25 unit pembangkit listrik yang disewa dari pihak swasta," katanya.

       Menurut dia, pemadaman listrik sementara dilakukan sebagai langkah proteksi agar tidak terjadi gangguan yang lebih besar, sambil melakukan perbaikan.

       Upaya tersebut mengalami kendala karena petugas teknis kesulitan menemukan titik kabel yang mengalami gangguan.

       Anang memastikan bahwa pemadaman listrik tidak akan terjadi lagi karena pihaknya sudah melakukan perbaikan terhadap kabel bawah tanah yang terputus akibat penggalian trotoar.

       "Tadi siang memang masih ada pemadaman. Itu terjadi karena ada proses perbaikan. Sekarang sudah normal kembali," ujarnya.

        Menurut dia, pemadaman listrik terkadang tidak bisa dihindari karena jaringan kabel dan pembangkit listrik yang dimiliki sewaktu-waktu mengalami gangguan.    

       "Kami memahami kondisi masyarakat NTB yang sebelumnya selalu dikecewakan oleh seringnya pemadaman listrik. Namun, kami sudah berupaya untuk mengatasi masalah itu. Masalah pemadaman listrik tadi malam juga menjadi perhatian pusat," ujarnya.

         Ia juga meminta masyarakat untuk tidak khawatir akan kekurangan pasokan energi listrik karena pihaknya saat ini sudah mampu memproduksi 122 MW, sementara kebutuhan energi listrik di wilayah NTB 120 MW.

         Selain itu, kata Anang, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jeranjang di Kabupaten Lombok Barat akan segera beroperasi. Energi listrik yang akan dihasilkan sebesar 50 MW. (*)