14 CALON SMD DOMPU LULUS SELEKSI

id

     Dompu, 26/9 (ANTARA) - Sebanyak 14 orang calon Sarjana Membangun Desa di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat dinyatakan lulus dalam  seleksi yang dilakukan tim dari Universitas Mataram.  

     Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Dompu Fakhrudin A Wahab di Dompu, Senin mengatakan, dari 36 orang yang mendaftar untuk mengikuti seleksi program Sarjana Membangun Desa (SMD), yang  lulus sebanyak 14 orang.

     Ia mengatakan, 14 orang sarjana yang lulus seleksi itu akan membantu kelompok usaha peternakan sapi bali di Kabupaten Dompu.       "Dengan penambahan 14 orang sarjana itu, maka di Kabupaten Dompu  terdapat 21 orang tenaga SMD, yang sebelumnya hanya tujuh orang," katanya.

      Ia menambahkan, para tenaga SMD diharapkan mampu berperan sebagai ujung tombak pengembangan sapi bali di Dompu. Para sarjana  itu akan memberikan bimimbangan kepada kelompok peternak yang mendapatkan bantuan dari baik program insentif maupun program penyelematan betina produktif.

      Menurut dia, penambahan jumlah SMD di Kabupaten Dompu untuk mendukung  program unggulan NTB Bumi Sejuta Sapi (BSS) yang kini sedang digalalkkan Pemprov NTB.

      Untuk mendukung program BSS  di Kabupaten Dompu, Pemprov NTB telah mengucurkan bantuan dana sebesar Rp13 miliar. Masing-masing SMD akan mendapat dana operasional sebesar Rp200 juta, sehingga untuk dua kelompok tersebut dialokasikan dana  bantuan sosial (Bansos) sebesar Rp400 juta.

       "Dana Rp13 miliar itu juga digunakan untuk membantu 23 kelompok penyelamatan sapi betina produktif masing-masing sebesar Rp250 juta per kelompok. Sedangkan untuk dua kelompok SMD sebesar Rp400 juta,   masing-masing mendapat Rp200 juta," katanya.

       Selain itu, bansos itu juga diberikan kepada empat kelompok ternak sapi di kawasan Gunung Tambora, Kecamatan Pekat masing-masing sebesar Rp100 juta per kelompok.

        Pemerintah Kabupaten Dompu juga mengalokasikan anggaran melalui APBD tahun 2011 sebesar Rp800 juta, untuk mendukung  program unggulan sapi jagung dan rumput laut atau Pijar.

        "Bantuan dana itu akan ditransper langsung ke rekening masing-masing kelompok  yang kemudian akan digunakan untuk membeli bibit   sapi didampingi petugas dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagai tim pemina tehnis," katanya. (*)