KEMKOP UKM UPAYAKAN KOPERASI INDONESIA BERSERTIFIKAT INTERNASIONAL

id

Mataram, 23/5 (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) mengupayakan sedikitnya empat unit Koperasi Indonesia dapat bersertifikat internasional pada 2012.

"Pada 2012 ini diupayakan dari 188.181 unit koperasi di Indonesia, paling tidak empat diantaranya dapat bersertifikat internasional," kata Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan, pada pembukaan Festival Koperasi Internasional atau International Year of Cooperatives (IYC) Indonesia, di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu.

Peringatan IYC 2012 itu merupakan kegiatan pertama di Indonesia, semenjak Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengeluarkan resolusi Nomor A/RES/65/184, yang mengundang seluruh negara untuk turut serta dalam aksi peringatan Festival Koperasi Internasional atau IYC 2012.

Resolusi Perserikatan Bangsa (PBB) Nomor A/RES/65/184 itu merupakan tindak lanjut dari Resolusi PBB Nomor A/RES/64/136 tentang Penetapan Tahun 2012 sebagai IYC.

PBB mendorong dan mempromosikan serta meningkatkan kesadaran tentang kontribusi koperasi terhadap pengembangan sosial dan ekonomi, serta mempromosikan pertumbuhan koperasi di berbagai negara.

Syarief mengatakan, untuk menghasilkan koperasi yang terdaftar di tingkat internasional maka pengelolaan koperasi tersebut harus transparan secara global, dan telah mengimplementasikan teknologi.

"Kalau pengelolaannya sudah transparan secara global, dan ada penggunaan teknologi maka koperasi itu akan dapat bersertifikasi internasional," ujarnya.

Karena itu, kata Syarief, pemerintah mencanangkan koperasi modern atau koperasi yang didukung piranti komputer guna mengoperasikan aplikasi "online".

Menteri Koperasi dan UKM telah menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan Direktur Utama PT Telkom, yang mencanangkan 100.000 koperasi modern di Indonesia sampai 2014.

"Ini semangat Kementerian Koperasi dan UKM, dengan harapan ada sinergitas antara pusat dan daerah dalam mengembangkan koperasi modern hingga mampu meraih sertifikat internasional," ujarnya.

Pemerintah provinsi di berbagai daerah juga mulai menindaklanjuti program koperasi modern itu, seperti Pemprov NTB yang meluncurkan program tersebut pada Rabu (23/5), saat pembukaan IYC Indonesia 2012.

Implementasi program koperasi modern itu diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Gubernur NTB dengan tiga pengelola koperasi yang mewakili 26 koperasi sasaran pengembangan koperasi modern di 2012.

Ketiga koperasi itu yakni Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Lombok Sejati, KSP Swastika dan Koperasi Serba Usaha (KSU) Karya Terpadu.

Ketiga koperasi itu telah memenuhi kriteria koperasi aktif, memiliki tenaga operator komputer yang memadai, memiliki piranti komputer yang dapat mendukung aplikasi "online" dan memiliki jumlah anggota lebih dari 500 orang.

Selanjutnya, penyerahan satu unit perangkat komputer dan uang pembinaan sebesar Rp1 juta untuk 26 pengelola koperasi yang diwakili tiga orang pengelola koperasi.

Peluncuran koperasi modern itu merupakan bentuk kerja sama Pemprov NTB dengan PT Telkom Cabang Mataram. (*)