POLISI NTB TANGKAP 50 IMIGRAN GELAP VIETNAM

id

     Mataram, 2/6 (ANTARA) - Satuan Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda Nusa Tenggara Barat, menangkap 50 imigran gelap asal Vietnam yang hendak menyeberang ke Australia secara ilegal.

     "Imigran Vietnam itu ditangkap di wilayah Lombok Timur, ketika hendak menyeberang ke Australia, Jumat (1/6) petang, dan kini diamankan di Hotel Wisata Ampenan, Mataram," kata Kepala Seksi (Kasi) Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (Wasdakim) Kantor Imigrasi (Kanim) Mataram Dorhan, di Mataram, Sabtu.

     Dorhan mengatakan, seorang imigran gelap asal Iran, yang juga hendak menyeberang ke Australia menggunakan kapal nelayan juga ikut diamankan. 

     Pihaknya sudah berkoordinasi dengan petugas Lembaga Migrasi Internasional (IOM) guna menangani puluhan imigran gelap itu.

     "Mereka ditampung di Hotel Wisata Ampenan, karena belum ada Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) di Pulau Lombok. Kini sudah lebih dari 100 orang imigran gelap dari sejumlah negara, terbanyak dari Timur Tengah, yang diamankan," ujarnya.

     Menurut Dorhan, dari aspek keimigrasian para imigran gelap itu layak dideportasi ke negaranya, sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

     Namun, jika Pemerintah Indonesia memutuskan kebijakan deportasi tetapi para imigran gelap itu menolak kembali ke negaranya dengan alasan terancam hidupnya, maka IOM yang akan membiayai hidup mereka selama di lokasi penampungan sementara, hingga ada negara ketiga yang bersedia menerima mereka. 

     "Kami terus berkoordinasi dengan IOM untuk penanganan lanjutan para imigran gelap itu. Sebagian atau sekitar 33 orang diantaranya akan diberangkatkan ke Rudenim Riau, Pakanbaru, agar tidak menumpuk di Lombok," ujarnya.

     Dorhan mengakui, kasus penangkapan imigran gelap sepanjang 2012 sudah lebih dari 200 orang, dan sebagian telah disebar di sejumlah Rudenim di berbagai daerah.

     Pada 23 Maret lalu, sebanyak 33 orang imigran asal Irak dan Palestina yang terdampar di pantai selatan Pulau Lombok, Kabupaten Lombok Timur, NTB, ketika hendak menyeberang ke Australia.

     Kini mereka pun ditampung di Hotel Wisata, Ampenan, Kota Mataram, dan problem yang dihadapi pun sama yakni mencari suaka politik di Australia, karena merasa tidak aman di negaranya.

     Mereka berangkat dari wilayah Jawa Timur, melintasi Samudera Hindia lalu menuju perairan Australia, dan terhempas gelombang hingga terdampar di pantai selatan Pulau Lombok.

     "Belakangan ini cukup banyak imigran gelap yang ditangkap di wilayah NTB ketika hendak menyeberang ke Australia. Aparat kepolisian cukup sigap hingga berhasil mengetahui keberadaan para imigran gelap itu," ujarnya. (*)