Jakarta (ANTARA) - PT Hutama Karya (Persero) berhasil mengantongi komitmen pembelian divestasi tiga ruas di Jalan Tol Trans Sumatera dengan Indonesia Investment Authority (INA).
Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan dari divestasi tersebut, perseroan akan mendapatkan sekitar Rp34 triliun. Ada pun tiga ruas yang didivestasikan yaitu tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Terbanggi Besar-Kayu Agung dan Medan-Binjai.
"Jadi Hutama Karya telah menandatangani HoA (Head of Agreement) dengan INA untuk asset recycle tiga ruas tol, sepanjang 350 km dengan perkiraan Rp34 triliun," katanya dalam acara Ngopi BUMN di Jakarta, Kamis.
Budi mengatakan diharapkan akhir tahun ini kesepakatan divestasi dengan INA bisa rampung. "Insya Allah akhir tahun akan deal, dan kita bisa dapat revenue (pendapatan)," katanya.Budi menjelaskan dana yang diterima dari proses divestasi akan digunakan perusahaan untuk mengurangi beban utang dari modal awal pembangunan jalan tol.
Diakuinya, proyek jalan tol Trans Sumatera memang tidak ekonomis secara finansial. Itu sebabnya pemerintah menugaskan Hutama Karya untuk menggarap proyek tersebut Kendati demikian, ruas tol yang telah beroperasi lebih dari tiga tahun itu ternyata menunjukkan peningkatan trafik yang cukup tinggi hingga ikut mendongkrak perekonomian di wilayah Sumatera, khusus di daerah yang bersinggungan dengan jalan tol.
Baca juga: Hutama Karya komitmen menerapkan teknologi Toll Road 4.0 di jalan tolBaca juga: Peneliti: Pembangunan infrastruktur jangan rusak lingkungan
"Bahkan berdasarkan penjelasan Dirut PLN, beberapa daerah yang ada exit tol Sumatera, itu ada permintaan sambungan baru cukup dominan di atas rata-rata nasional. Ini menunjukkan manfaat jalan tol tersebut dalam memacu pertumbuhan ekonomi," ungkap Budi Harto.