Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah mendukung rencana investor asal Malaysia yang ingin menjajaki ekspor hasil budidaya udang di Pulau Sumbawa.
"Saya tahu tidak mudah untuk mengakses daerah tersebut sehingga apapun yang dibutuhkan dalam pengembangan budidaya ini, kami jamin untuk siap membantu," ujarnya disela-sela menerima investor asal Malaysia dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Sabtu.
Zulkieflimansyah mengatakan Sumbawa adalah wilayah nomor satu penghasil udang terbesar di seluruh Indonesia, sehingga potensi daerah ini sangat besar jika pengembangan budidaya udang dilakukan hingga tahap ekspor karena dapat membantu perekonomian daerah hingga kemajuan industrialisasi.
"Selama rencana bisnis ini masuk akal, kami (Pemprov NTB, red) akan selalu terbuka untuk itu," ucap Bang Zul sapaan akrabnya.
Salah satu investor asal Malaysia, Steven menilai Sumbawa merupakan tempat yang bagus dan strategis untuk digunakan sebagai pemberdayaan ekspor udang dan tentunya akan memberikan keuntungan bagi pemerintah setempat.
"Kami sudah mengidentifikasi lokasinya. Kami punya lahan seluas 18 hektar di Sumbawa dan sebagian akan digunakan untuk tambak udang termasuk fasilitas yang akan digunakan untuk ekspor. Rencananya produksi akan kita buat dekat lahan pembibitan-nya jadi masih segar," ujarnya.
Steven berpendapat bahwa dari hasil research bersama KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) dua tahun lalu, produksi udang di Indonesia sangat besar tapi kualitasnya masih sangat buruk.
"Kami ingin mengatasi masalah tersebut, dari segi transportasi-nya, pemberian protein yang baik dan segala sesuatu yang sudah kita bahas dua tahun yang lalu kedepannya kita bisa ekspor sampai ke Singapura," katanya.
Steven juga berharap dengan rencana investasi sebesar 500 juta US Dollar, pemerintah daerah dapat menjamin bahwa proses perencanaan ini terhindar dari adanya sabotase atau mafia dibalik petani udang-nya nanti.
Konsultan Hukum dan Investor Lawyer, Mahfud, mengatakan bahwa investor dari Malaysia ini datang untuk mengembangkan budidaya udang dari hilir ke hulu.
"Jadi proses mulai dari pembibitan hingga di ekspor-nya nanti mereka yang tangani. Untuk pembibitan udang sudah mulai berjalan tinggal ekspor-nya saja, kita harap selanjutnya bisa berkembang ke perikanan secara keseluruhan," katanya.
Berita Terkait
Kemarin, polisi sita rokok ilegal, korupsi KONI Mataram hingga rekonstruksi kasus pelecehan seksual
Kamis, 12 Desember 2024 3:52
NTB tetapkan UMP 2025 sebesar Rp2,6 juta
Kamis, 12 Desember 2024 3:34
Polresta Mataram lakukan tangkap tangan Kabid SMK terkait pungli proyek
Kamis, 12 Desember 2024 3:32
Menteri PPMI sebut 90 persen kasus PMI akibat berangkat secara ilegal
Rabu, 11 Desember 2024 19:51
Kemenag NTB siapkan kebutuhan seleksi CPNS dan PPPK 2024
Rabu, 11 Desember 2024 19:20
Pelecehan seksual oleh tersangka Agus Buntung tuai perhatian publik
Rabu, 11 Desember 2024 18:48
Polisi diminta usut dugaan jual beli proyek di Dikbud NTB
Rabu, 11 Desember 2024 17:03
Puncak Bau Nyale di Lombok Tengah digelar 18-19 Februari 2025
Rabu, 11 Desember 2024 15:49