Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), akan menyiapkan pelatihan dan pembinaan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di sekitar objek Wisata Taman Loang Baloq sebagai upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas produk.
"Kondisi destinasi Loang Baloq saat ini sudah cukup tertata, jadi yang perlu kita tingkatkan sekarang adalah kualitas dan kuantitas UMKM yang ada di sekitarnya," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Selasa.
Pembinaan dan pelatihan UMKM di sekitar Taman Loang Baloq itu sebagai tindak lanjut dari keberhasilan Wisata Taman Loang Baloq meraih juara 1 kategori suvenir dalam ajang Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2022 pada Minggu (30/10), setelah berhasil menyisihkan 3.000 lebih Desa Wisata di seluruh Indonesia.
Denny mengatakan atas keberhasilan itu Kota Mataram mendapatkan dana pembinaan sebesar Rp30 juta. Dana itulah, yang akan digunakan untuk melakukan pembinaan dan pengembangan UMKM di sekitarnya serta kegiatan pendukung lain.
Loang Baloq meraih juara 1 kategori suvenir karena penilaian dilakukan pada satu kawasan desa wisata dan sovenir di kawasan terdekat. Saat ini, Loang Baloq dikelilingi oleh berbagai pelaku UMKM mulai dari perajin mutiara, emas, dan perak.
Selain itu ada juga kriya fashion, tenun, desainer, serta pengelolaan jambu mete yang perajin menciptakan alat dan mengolah sendiri sehingga jambu mete tersebut digemari masyarakat luas.
"Sesuai dengan keinginan Pak Menteri (Sandiaga Uno-red), saat datang penilaian ADWI, kita diminta kembangkan lagi UMKM di sekitar objek wisata Loang Baloq sebagai fasilitas pendukung," katanya.
Selain itu, lapak-lapak pedagang kaki lima (PKL) dan UMKM yang baru terisi 75 persen di Loang Baloq akan dioptimalkan, termasuk perpustakaan sebagai alternatif wisatawan yang datang ke kawasan tersebut.
"Kalau secara fisik, penataan Loang Baloq sudah cukup bagus," katanya.
Hanya saja, kendala yang masih dinilai berat adalah masalah sampah pantai yang memberikan kesan kotor di pinggir pantai, kendati sudah berulang kali diangkut.
Sebetulnya, saat musim kemarau, kondisinya sempat bersih karena sudah terpasang jaring sebelum muara sungai sehingga sampah sungai mudah diangkut sebelum ke pantai.
Namun karena terjadi peningkatan volume air sungai, jaring tersebut dikhawatirkan justru menghambat aliran air yang membawa sampah dan kayu-kayu hanyut dari hulu sehingga jaring harus dibuka.
"Jadi sampah masuk ke laut, dan ombak kembali membawa sampah ke pinggir pantai yang membuat pantai terlihat kotor. Masalah sampah inilah yang masih perlu kita cari formulanya," katanya.
Berita Terkait
Eksotisme Pantai Loang Baloq Mataram dongkrak ekonomi daerah
Jumat, 8 November 2024 21:07
Antisipasi La Nina, PUPR Mataram normalisasi muara Kali Unus Loang Baloq
Jumat, 8 November 2024 15:07
Pedagang pinggir pantai Loang Baloq Mataram ditata
Jumat, 25 Oktober 2024 13:31
Pengunjung Taman Loang Baloq Mataram capai 1.500 orang di akhir pekan
Kamis, 24 Oktober 2024 16:55
Pemkot Mataram dan Kejaksaan edukasi nelayan Pantai Loang Baloq
Kamis, 24 Oktober 2024 15:02
Fasilitas toilet objek wisata Loang Baloq Mataram siap dibenahi
Rabu, 21 Agustus 2024 16:31
Taman Loang Baloq Mataram masuk nominasi desa wisata berkelanjutan
Senin, 12 Agustus 2024 15:27
Target PAD Taman Loang Baloq Mataram sebesar Rp800 juta
Rabu, 19 Juni 2024 15:42