Mataram (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Nusa Tenggara Barat, Mori Hanafi meminta pemerintah provinsi lebih kreatif mempromosikan perhelatan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika pada 11-13 November 2022 sehingga banyak wisatawan yang datang untuk menonton.
"Kalau kita lihat promosinya sangat biasa, bahkan cenderung normatif. Ini mestinya diubah, apalagi ini tinggal beberapa hari lagi," ujarnya di Mataram, Rabu.
Ia menilai sepinya minat orang luar NTB untuk menonton WSBK Mandalika kali ini, mestinya menjadi pelajaran dan perbaikan dalam semua sektor ke depan.
"Beberapa alasan kenapa orang-orang dari luar daerah tidak mau menonton WSBK tahun ini karena WSBK levelnya berada di bawah MotoGP sehingga fans WSBK itu tidak terlalu banyak. Hampir semua penyelenggaraan WSBK rata-rata penontonnya sepi," kata anggota DPRD NTB dari Daerah Pemilihan (Dapil) VI Kabupaten Bima, Dompu, dan Kota Bima ini.
Alasan lainnya, kata Mori, rata-rata harga hotel dan losmen naiknya terlalu tinggi di tahun 2021 saat pelaksanaan event yang sama.
"Naiknya terlalu tinggi. Jadi masih banyak yang trauma sampai saat ini. Begitu pun harga makanannya mahal. Harga tiket pesawat pun juga mahal. Selain itu harga tiket WSBK juga mahal. Meski ada potongan harga, akan tetapi hanya 50 persen khusus yang KTP NTB," ungkapnya.
Alasan lainnya menurut pria yang kini menjabat Ketua Umum KONI NTB ini, promosi yang dilakukan tidak mencerminkan bahwa WSBK ini adalah event kelas dunia.
Pihaknya mencontohkan biaya menonton MotoGP Malaysia dibandingkan dengan menonton WSBK atau MotoGP Mandalika.
Menurutnya, nonton MotoGP Malaysia biayanya sekitar Rp6 Juta untuk tiga hari dua malam. Tapi fasilitas yang didapatkan yakni hotel bintang 4, tiket pesawat, tiket nonton MotoGP, "free transport" Kuala Lumpur - sirkuit.
"Sementara itu, nonton WSBK/MotoGP Mandalika dengan biaya Rp6 juta untuk empat hari tiga malam. Fasilitas hotelnya bintang dua atau tiga di Mataram dengan tiket menonton WSBK atau MotoGP. Biaya itu tidak termasuk tiket pesawat dan transportasi. Jadi kalau nonton WSBK atau MotoGP Mandalika perlu biaya minimal Rp12 juta. Bahkan kalau stay-nya di daerah Mandalika dapatnya hanya sekelas losmen," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi, mengaku optimistis target 50 ribu penonton saat pelaksanaan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika pada 11-13 Nopember 2022 bisa tercapai.
"Insya Allah, akan tercapai karena ada juga penonton yang berasal dari lokal NTB, apalagi dikenakan tarif 50 persen untuk tiketnya. Kalau 20-an ribu dari luar NTB, bisa 40-an ribu dari penonton lokal kan. Jadi, bisa melampaui target 50 ribu penonton," ujarnya.
Ia mengatakan sampai dengan saat ini jumlah penonton yang sudah membeli tiket WSBK Mandalika dari luar NTB sudah mencapai angka 20 ribu lebih.
Artinya, kalau diekuivalenkan dengan kebutuhan kamar berdasarkan asumsi satu kamar isi dua orang, maka ada sekitar 10 ribu kamar yang harus disiapkan.
"Sementara ketersediaan jumlah kamar kita baik itu hotel berbintang, non bintang, maupun homestay itu sekitar 21 ribuan. Itu berdasarkan data hasil pemetaan saat MotoGP 2021," terang Yusron Hadi.
Menurutnya di titik-titik utama penginapan baik itu di Mandalika, Senggigi, maupun Kota Mataram, ketersediaan kamar hotel masih sangat tersedia.
"Belum lagi ditambah di Lombok Timur dan lainnya. Itu artinya bahwa masih kisaran 50-60 persen kamar terisi, dan ada space sekitar 40-50 persen yang masih tersedia di spot-spot utama ini," terangnya.
Oleh karena itu, tidak ada kekhawatiran bagi para pengunjung atau penonton WSBK Mandalika untuk mengunjungi atau menonton WSBK Mandalika karena hotel-hotel siap menyambut.
Selain itu, Yusron juga mengatakan beberapa hotel yang ada di Senggigi, Mandalika, dan Mataram juga menjual paket-paket perjalanan.
Sementara iyu untuk Gili Trawangan, menurutnya, karena sudah dibuka penerbangan Internasional banyak turis-turis asing yang datang dari Bali.
“Insha Alloh pada saat WSBK, akan terisi. Dan di antara para turis asing itu juga ada yang menonton WSBK,” ucapnya.
Sementara itu pantauan pihaknya terkait dengan harga kamar hotel di kawasan utama para penonton ini menginap seperti di Senggigi, Mataram maupun Mandalika relatif berada pada kisaran harga normal. "Kalaupun terjadi kenaikan harga, itu wajar. Akan tetapi kenaikannya sangat normal," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DPRD dorong Pemprov NTB lebih kreatif promosikan WSBK Mandalika