Denpasar (ANTARA) - Ketua Persatuan Tinju Amatir (Pertina) Bali Made Muliawan Arya di hadapan para atlet olahraga tersebut di Bali menyampaikan bahwa Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XV menjadi ajang untuk menyeleksi petinju menuju Pra-PON. "Jadi saya minta dengan segala hormat adik-adik bertanding sportif dan berikan kemampuan yang terbaik, karena ini juga ajang seleksi untuk ke depannya di Pra PON," kata Arya di Denpasar, Selasa.
Arya yang akrab disapa De Gadjah menilai bahwa usai pertandingan Porprov Bali XV, tak hanya melahirkan petinju-petinju berkualitas yang menjadi tujuan penyelenggara, namun juga persiapan atlet untuk bertanding di nasional sekaligus pemilihan cadangannya.
Pertandingan tinju dalam Porprov Bali XV sendiri akan mempertemukan 61 atlet terdiri dari 54 putra dan tujuh putri yang berasal dari seluruh Kabupaten/Kota se-Pulau Dewata. Mereka akan bertanding dari 22-26 November 2022 dalam 47 partai yang terbagi menjadi 13 kelas, 11 kelas putra dan dua putri dengan diawasi 18 wasit hakim.
Meskipun pekan olahraga ini diadakan dengan segala keterbatasan, De Gadjah meminta para atlet tinju tetap memanfaatkan dengan sebaik mungkin, agar atlet yang dikirim menuju Pra PON kemudian lolos PON dapat meraih atau mempertahankan raihan Bali pada PON Papua terdahulu.
"Adik-adik tugasnya latihan dan bertanding. Jadi merefleksi lagi perjalanan tinju Bali yang dari 1996 sampai 2022 kita 25 tahun puasa medali emas, akhirnya kemarin di PON Papua pecah telur. Kita kirim enam petinju, keenamnya medali, satu emas, dua perak, tiga perunggu," ujar De Gadjah.
Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar itu meminta para atlet tinju fokus pada latihan dan mengikuti kejuaraan untuk mengasah kemampuan. Dalam apel pembukaan turnamen tinju Porprov Bali di GOR Ngurah Rai, Denpasar, ia mengingatkan bahwa Pertina Bali kini memberi kesempatan para petinju untuk berkontestasi dalam tiga pertandingan setahunnya, sementara dahulu pertandingan tinju di Bali hanya terselenggara dua tahun sekali.
"Ada Kejurda Junior, Walikota Cup, Porprov dan pertandingan melalui kerja sama dengan swasta, yang artinya memberi kesempatan untuk bertanding dan berkembang, karena tinju itu tanpa bertanding atau latihan terus juga rugi tidak ada gunanya, semakin banyak bertanding semakin bagus," kata dia.
Baca juga: Menanti kiprah petinju Indonesia bawa gelar dari
juga: Dua petinju Indonesia ke KBRI Bangkok sebelum laga di Thailand
Selain bertanding untuk berkontribusi mengharumkan nama kabupaten/kota masing-masing, De Gadjah berpesan agar tinju menjadi lebih dari hobi bagi para atlet, untuk kemudian mengutamakan kebangkitan tinju di Bali agar semakin eksis.