Lombok Tengah berpotensi ditanami sorgum 20 ribu hektare

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, mencatat sebanyak 20 ribu hektare lahan kering berpotensi ditanami sorgum dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional.

"Tanaman sorgum ini paling bagus ditanam di lahan kering, yang tidak membutuhkan air banyak," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah Taufikurahman di Praya, Kamis.

Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah juga saat ini telah mengembangkan tanaman sorgum dengan luas 10 hektare di wilayah desa penyangga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

"Percontohan tanaman sorgum itu telah panen tiga kali," katanya.

Ia mengatakan biaya produksi tanaman sorgum ini cukup rendah bila dibandingkan dengan biaya produksi tanaman padi dan jagung. Selain itu, sorgum ini bisa dua kali panen dalam satu kali tanam.

"Hasil produksi tanaman sorgum cukup tinggi dan potensi untuk dikembangkan dalam jangka panjang ," katanya.

Sebelumnya, Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara Barat bersama Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah mulai melaksanakan gerakan panen raya tanaman sorgum yang merupakan program Presiden Jokowi di area Bendungan Batujai Praya.

"Program tanaman sorgum ini untuk menjaga ketahanan pangan nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata Kepala BWS NTB Tampang usai acara panen raya tanaman sorgum di Praya, Selasa (7/2/2023).

Ia mengatakan luas tanaman sorgum yang telah ditanam itu sekitar 10 hektare di area bendungan Batujai Praya dan 10 hektare di desa Akar-akar Kabupaten Lombok Utara.

Sedangkan tanaman sorgum yang dipanen saat ini sebanyak 3 hektare dan tahap selanjutnya 3,5 hektare serta 3 hektare gagal tumbuh, karena cuaca hujan.

Ia mengatakan pihaknya melakukan kolaborasi bersama universitas dan pemerintah daerah untuk mengembangkan tanaman sorgum untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.

"Tanaman ini kita terus kembangkan untuk mendukung program pemerintah pusat," katanya.