Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat mengadakan bimbingan terkait perkembangan balita di Aula Puskesmas Kecamatan Kembangan dengan tujuan untuk mendeteksi dan pengentasan stunting di wilayah tersebut.
Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat, Erizon Safari mengatakan, kegiatan yang berlangsung pa Rabu (17/5) tersebut ditujukan untuk mendeteksi kelainan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan balita, yakni tentang masalah stunting.
Kegiatan ini, kata Erizon saat dihubungi pada Kamis, diikuti 27 peserta. Mereka adalah petugas kesehatan dari Puskesmas kecamatan dan kelurahan di wilayah Kota Jakarta Barat (Jakbar).
"Dalam pelatihan ini kita melatih para kader, yakni petugas kesehatan dari Puskesmas yang ada di kecamatan dan kelurahan di Jakarta Barat yang tahun ini dijadikan lokus stunting oleh Pemerintah Kota Jakarta Barat," ungkap Erizon.
Erizon melanjutkan, ada beberapa item dalam kegiatan ini, seperti konseling peningkatan wawasan gizi, penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, penilaian motorik dan sensorik balita. Pihaknya tengah berupaya menekan stunting atau tengkes balita yang pada tahun lalu (2022) berada pada angka 15,20 persen.
Menurut dia, stunting adalah masalah yang pengentasannya melibatkan banyak bidang pemerintahan. "Pengentasan stunting pada balita ini pada dasarnya adalah kerja keroyokan atau kerja semua pihak," katanya.
Terkait masalah stunting, porsi kerja pengentasan Suku Dinas Kesehatan adalah 30 persen dari agregat upaya. Sedangkan 70 persen yang lainnya adalah intervensi dan kerja dinas-dinas yang lainnya. Misalnya, masalah air bersih yang berperan adalah Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Air (SDA). Masalah edukasi anak yang juga berperan Sudin Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP).
Baca juga: Pemkab Konut bentuk tim URC KIS tangani inflasi
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah gelar gerakan gotong royong bakti stunting
Masalah pangan yang berperan Sudin Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan(KPKP). Begitu juga dinas-dinas lain dengan tupoksinya masing-masing. Intinya pengentasan stunting adalah kerja bersama. Stunting tidak akan berkurang jika hanya mengandalkan satu lini pemerintahan saja. "Kita kerja keroyokan dan kita berkomitmen untuk itu. Semoga tahun ini angka stunting bisa berkurang," kata Erizon.
Berita Terkait
Tim verifikasi Satya Lancana Wirakarya cek program STBM di Sumbawa Barat
Selasa, 7 Mei 2024 13:01
Bupati Lombok Utara minta Persagi dukung penurunan stunting
Sabtu, 4 Mei 2024 16:58
Jumlah anak stunting di Jembrana Bali turun
Selasa, 30 April 2024 17:54
Gerakan tablet tambah darah siswi SMP-SMA digelar di Lombok Tengah
Senin, 29 April 2024 12:09
Dinkes Mataram siapkan program dapur intensif guna turunkan stunting
Rabu, 17 April 2024 17:25
Selama tiga bulan, PLN NTB selamatkan 160 anak dari ancaman stunting
Senin, 1 April 2024 20:20
Menutup program penanganan stunting, PLN NTB berhasil entaskan 88 persen gizi buruk
Minggu, 31 Maret 2024 22:44
Bijak dalam menyikapi kenaikan harga bahan pangan
Sabtu, 30 Maret 2024 10:15