Gempabumi M 6,4 Kepulauan Talaud dipicu deformasi Lempeng Laut Filipina

id BMKG ,gempa kepulauan talaud,gempa sulut,lempeng laut filipina,gempa bumi

Gempabumi M 6,4 Kepulauan Talaud dipicu deformasi Lempeng Laut Filipina

Tangkapan layar - Peta pusat gempa M6,4 di wilayah Laut Sulawesi, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Rabu (4/10/2023). (ANTARA/HO-BMKG)

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa dengan magnitudo 6,4 mengguncang wilayah Laut Sulawesi, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut), dipicu deformasi batuan dalam lempeng Laut Filipina.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Rabu, mengatakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,36 Lintang Utara (LU) dan 126,18 Bujur Timur (BT), atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 120 km arah barat laut Pulau Karatung, Sulut, pada kedalaman 132 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Laut Filipina," paparnya.

Ia menambahkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi yang terjadi pada pukul 18.21 WIB itu memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust). "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.

Ia mengemukakan gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Sangihe dengan skala intensitas III-IV MMI (Modified Mercally Intensity), artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Gempa juga dirasakan di daerah Morotai Selatan dan Sitaro dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Daryono mengatakan hingga pukul 18.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Baca juga: Gempa bumi M 5,1 guncang Samudera Hindia selatan Jatim
Baca juga: 43 gempa tektonik getarkan Sulut dan sekitarnya sepekan


Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya. Selain itu ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.