Analis: Prospek perekonomian Indonesia tetap baik di tahun 2024

id perekonomian Indonesia,prospek perekonomian

Analis: Prospek perekonomian Indonesia tetap baik di tahun 2024

Calon penumpang menunggu KRL Commuterline dengan latar suasana gedung bertingkat di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (14/12/2023). Bank Dunia (World Bank) memproyeksikan perekonomian Indonesia rata-rata hanya 4,9 persen selama 2024-2026. Hal itu mencerminkan perlambatan pertumbuhan ekonomi dibandingkan 2022 yang berada di level 5,3 persen dan 2023 yang diperkirakan masih di kisaran 5 persen. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Spt.

Prospek perekonomian domestik masih baik, di tengah potensi perlambatan ekonomi global
Jakarta (ANTARA) - Senior Portfolio Manager Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Caroline Rusli mengatakan prospek perekonomian Indonesia tetap baik di 2024 meskipun ada potensi perlambatan ekonomi global.

"Prospek perekonomian domestik masih baik, di tengah potensi perlambatan ekonomi global," kata Caroline di Jakarta, Kamis.

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2024 diperkirakan tetap stabil didukung oleh potensi meningkatnya belanja kampanye menjelang pemilihan umum presiden dan wakil presiden (pilpres) di Februari dan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak  November.

Baca juga: Indonesia perlu tingkatkan skala transformasi ekonomi

Pesta demokrasi diharapkan dapat membantu memulihkan daya beli masyarakat, khususnya masyarakat bawah, melalui pencairan subsidi sosial yang lebih masif.

Dari sisi inflasi, berlalunya dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan sinergi pengendalian inflasi yang baik antara Bank Indonesia dan pemerintah baik pusat maupun daerah akan membuat inflasi tetap terkendali dan rendah.

"Potensi peralihan kebijakan moneter global yang lebih akomodatif di tahun depan membuka peluang bagi Bank Indonesia untuk menjadi lebih akomodatif," ujarnya.

Di sisi lain, ia menuturkan beberapa faktor risiko yang perlu dicermati bagi perekonomian yakni arah kebijakan suku bunga acuan global, meningkatnya tensi risiko geopolitik, serta daya beli masyarakat segmen bawah dan menengah ke bawah.

Selain itu, keterbatasan fiskal Amerika Serikat (AS) dalam menopang perekonomian juga dapat menjadi faktor risiko bagi pasar finansial global.

 Caroline mengatakan bantuan sosial berupa beras dan uang tunai jelang pilpres diharapkan dapat membantu menopang perekonomian dalam jangka pendek terutama dalam mendorong daya beli masyarakat segmen bawah dan menengah ke bawah dengan biaya hidup yang terus melonjak.

Baca juga: Perbankan harus membantu perekonomian Indonesia agar tumbuh lebih tinggi

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mematok angka pertumbuhan ekonomi pada level 5 persen untuk tahun depan dalam rencana anggaran tahunan BI (RATBI) 2024.

“Kami sampaikan pertumbuhan ekonomi domestik pada 2024 kami perkirakan dapat mencapai 5 persen,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin (13/11).

Prediksi tersebut lebih rendah dibandingkan prognosa pertumbuhan ekonomi 2023 sebesar 5,01 persen. Pada 2024, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan dipengaruhi oleh permintaan domestik, terutama kenaikan gaji aparatur sipil negara (ASN), penyelenggaraan pemilu, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Sementara itu, inflasi diperkirakan sebesar 3,2 persen pada tahun depan, lebih tinggi dari prognosa 2023 yang sebesar 2,84 persen. Peningkatan pada proyeksi tersebut mempertimbangkan permintaan yang masih baik dan dampak dari nilai tukar rupiah yang lebih lemah.

Baca juga: Indonesia mempunyai andil besar dalam pertumbuhan ekonomi ASEAN
Baca juga: Indonesia menjadi tujuan investasi properti terbaik di dunia