Gubernur NTB Ajak Warga Monjok dan Karang Taliwang Kokohkan Persaudaraan

id GUBERNUR NTB, MONJOK, TALIWANG

Gubernur NTB Ajak Warga Monjok dan Karang Taliwang Kokohkan Persaudaraan

Suasana keakraban dan persaudaraan saat Gubernur NTB Dr TGH Muhammad Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) bersilaturahmi dengan masyarakat Monjok dan Karang Taliwang. (Foto : Humas Pemprov NTB).

Yang paling mahal dalam hidup kita bermasyarakat adalah persaudaraan
Mataram (Antaranews.com) - Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Muhammad Zainul Majdi mengajak seluruh masyarakat Karang Taliwang dan Monjok, Selaparang Kota Mataram, yang baru terlibat bentrok (21/1), untuk hidup rukun dan damai serta senantiasa mengokohkan persaudaraan.

"Yang paling mahal dalam hidup kita bermasyarakat adalah persaudaraan," tegas Gubernur NTB di hadapan ratusan jamaah shalat dzuhur saat bersilaturahim dengan masyarakat Karang Taliwang di Masjid Qubbatul Islam, Kelurahan Karang Taliwang, Selasa.

Ia mengajak seluruh warga, khususnya masyarakat Karang Taliwang dan Monjok untuk hidup rukun dan damai serta senantiasa mengokohkan persaudaraan. Gubernur NTB dua periode ini juga mengajak masyarakat senantiasa merawat dan menjaga hal hal baik yang ada di tengah masyarakat. Sebab, jika masyakarakat hidup damai serta menjauhkan diri dari perselisihan, maka akan tumbuh keberkahan.

Gubernur yang lebih dikenal dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB) itu menguraikan bahwa arti yang paling mendasar dari Islam adalah kedamaian dan ketenangan. Maka hidup damai menurut TGB, merupakan bentuk nyata bagaimana kita menunaikan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

"Kalau kita tidak paham bahwa Islam itu membawa perdamaian, keselamatan, maka sholat kita pun tidak maksimal," ungkapnya.

Walaupun demikian, TGB merasa bersyukur dan berterima kasih kepada masyarakat Karang Taliwang yang telah menjaga dan merawat kerukunan. Termasuk telah dibuat kesepakatan untuk saling menjaga dan merawat persaudaraan. Karena itu, cucu Pahlawan Nasional, Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid itu mengajak masyarakat untuk menjaga kesepakatan tersebut.

Karena, perjanjian itu tidak hanya disaksikan oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, atau pihak keamanan. Namun, yang lebih besar adalah disaksikan oleh Allah SWT.

"Sekarang, mari kita lihat ke depan. Ini kampung para ulama, para pejuang Islam. Maka, warisan yang baik dari para ulama kita terdahulu, agar dijaga. Arahkan masa depan anak-anak kita ke hal hal yang baik dan berkah," ajak ketua Organisasi Internasional Alumni AL-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia itu, menyikapi perkelahian antar kampung yang sempat melanda wilayah itu beberapa waktu lalu.

Gubernur juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, aparat keamanan dari TNI dan Polri yang telah berupaya maksimal menjaga keamanan daerah dan masyarakat.

"Kalau daerah kita aman, maka rezki yang melimpah akan tercurah dan daerah kita akan maju," tandas Tuan Guru Bajang. (*)