Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) terus berupaya menepis berbagai informasi keliru yang tersiar di masyarakat seiring rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu unit 5-6 di Poco Leok, Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
PLN UIP Nusra aktif merangkul setiap pemangku kepentingan, termasuk masyarakat sekitar, agar semakin yakin dan memahami pentingnya realisasi proyek strategis nasional (PSN) tersebut.
Misalnya, forum-forum diskusi seperti free prior informed consent (FPIC) sampai penerapan sejumlah program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL).
General Manager PLN UIP Nusra, Abdul Nahwan, mengungkapkan edukasi dampak kehadiran PLTP Ulumbu kepada masyarakat merupakan bagian penting dalam rencana pembangunan dan pengembangan infrastruktur kelistrikan.
Hal itu dilakukan agar masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam mengembangkan daerah tempat tinggal.
"Pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 di Poco Leok diproyeksikan memenuhi kebutuhan energi bersih di Manggarai Raya hingga Pulau Flores, terlebih kebutuhan energi saat ini mengalami peningkatan guna mendukung kebutuhan domestik dan sebagainya," katanya.
Di samping meningkatkan keandalan dan stabilitas listrik, terpilihnya sejumlah titik di NTT, sebagai wilayah kerja panas bumi (WKP) telah menginisiasi program-program CSR oleh PLN UIP Nusra, salah satunya program "Desa Berdaya Budidaya Hortikultura".
Melalui program tersebut, PLN UIP Nusra berkontribusi pada peningkatan perekonomian masyarakat. Sebab hingga kini, sebanyak 21 kelompok tani hortikultura telah berhasil, secara mandiri, menghasilkan sayuran hortikultura yang berkualitas dan meraup omzet hingga jutaan rupiah.
"Bersamaan dengan pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 di Poco Leok, melalui program TJSL hortikultura diharapkan mampu mensejahterakan petani dan warga, meningkatkan kemandirian ekonomi, mengurangi stunting dan memenuhi kebutuhan gizi," ujar Abdul Nahwan.
Sementara itu, di sektor budaya dan pendidikan, PT PLN (Persero) UIP Nusra telah menyalurkan hibah yang dipergunakan oleh masyarakat untuk merenovasi gendang sehingga menjadi rumah adat yang layak sebagai tempat pelaksanaan ritual-ritual adat.
Hibah tersebut juga disalurkan ke sejumlah sekolah, di antaranya berupa unit komputer, untuk kebutuhan kegiatan belajar mengajar.
Bantuan pendidikan itu juga termasuk dalam edukasi electric vehicle ke sekolah imbas agar melahirkan tenaga kerja yang berkompetensi dalam bidang kendaraan listrik di masa depan.
Kedua program TJSL tersebut, budidaya hortikultura dan konversi motor listrik berhasil menyabet penghargaan Nusantara CSR Awards (NCSRA) 2024 dari La Tofi School of Social Resposibility.
Penghargaan tingkat nasional tersebut diberikan pada kategori SDG's, (1) Mengakhiri Kelaparan: Membangun Desa Panas Bumi dengan Hortikultura, dan (2) Pendidikan yang Berkualitas: Menggerakan Masa Depan dengan Electric Vehicle.
Tak berhenti di situ, kehadiran PLTP Ulumbu juga berkontribusi dalam menekan angka pengangguran di NTT.
Dalam suatu kesempatan ketika menerima kunjungan dari kelompok DPRD NTT, Manager Pengelola PLTP Ulumbu, Hosnan, menerangkan bahwa penyerapan tenaga kerja lokal mencapai 96,94 persen dan hanya 3,06 persen tenaga kerja luar.
Tenaga kerja di PLTP Ulumbu berjumlah 98 orang dengan rincian 95 orang warga NTT dan 3 orang dari luar NTT.
Dari 95 pekerja lokal NTT, terdapat 83 pekerja warga Manggarai dengan komposisi 39 orang pekerja Satar Mese. Sementara itu, terdapat 12 orang pekerja berasal dari luar Manggarai.
Baca juga: PLN UIP Nusra sabet dua penghargaan platinum Nusantara CSR Awards 2024
Baca juga: BPN Manggarai terbitkan sertifikat tanah PLN untuk pengembangan PLTP Ulumbu 5-6
"Tidak hanya menghadirkan listrik yang andal, PLN melalui PLTP Ulumbu juga membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar," ucap Abdul Nahwan.
Masyarakat sekitar dilibatkan dalam kegiatan proses pengoperasian PLTP dan kegiatan pendukung seperti pekerjaan sipil atau pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan.