Puluhan ribu wisatawan padati pantai Gunung Kidul untuk "padusan"

id padusan

Puluhan ribu  wisatawan padati pantai Gunung Kidul untuk "padusan"

Warga di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan tradisi padusan sebelum menjalankan puasa di sumber mata air Clereng. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Mataram (ANTARA) - Puluhan ribu warga memadati objek wisata pantai di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk melakukan tradisi padusan sebelum menjalankan ibadah puasa pada Ramadhan 2019.

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Harry Sukmono di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan jumlah pengunjung objek wisata pantai Selatan wilayah Gunung Kidul, khusus Minggu (5/5) mencapai 20.000 orang.

Pengunjung sepanjang Pantai Baron hingga Pulang Syawal mencapai 20 ribu wisatawan. Wisatawan yang masuk melalui beberapa tempat pemungutan retribusi, yakni TPR Baron, TPR Tepus, TPR JJLS, dan TPR Pulegundes.

"Mereka ke objek wisata pantai melaksanakan tradisi padusan membersihkan diri, supaya dapat menjalankan ibadah puasa dengan hati yang bersih," kata Harry.

Ia mengatakan jumlah pengunjung pada padusan ini mengalami peningkatan. Meski demikian, Harry tidak menjabarkan jumlah peningkatannya.

"Secara pasti tidak kami data, namun ada peningkatan," katanya.

Sementara itu, Koordinator SAR Satlimas Korwil II Gunung Kidul Marjono mengatakan sepanjang pantai Selatan Gunung Kidul mengalami air surut hal tersebut lalu dimanfaatkan warga untuk berenang dan main air, khususnya di Pantai Baron.

Wisatawan yang melakukan padusan mulai berdatangan sejak pagi hingga petang. Mereka sangat menikmati berendam dan bermain air laut. Hal ini dikarenakan air laut surut dari 11.00 WIB sampai 14.00 WIB. Begitu juga, ombak pantai sangat landai, sehingga wisatawan dapat melakukan padusan dengan tenang dan santai.

"Sejak pagi tadi pengunjung berdatangan ke Pantai Baron, mereka kebanyakan menghabiskan waktu berenang atau hanya sekedar bermain air di pinggiran pantai," kata Marjono.

Meski demikian, SAR Satlimas Korwil II selalu mengingatkan wisatawan atau pengunjung tetap waspada dan hati-hati saat bermain air.

"Ombak juga landai, tetapi kami tetap mengingatkan kepada wisatawan agar tidak bermain air terlalu ke tengah karena kalau sampai ke tengah berbahaya bagi keselamatan. Kami mengingatkan melalui pengeras suara, rambu-rambu larangan juga sudah dipasang di sekitar pantai, selain itu kami juga menerjunkan anggota SAR untuk berbaur bersama wisatawan," katanya.