Desa Mantar fokus kembangkan pariwisata: anjing liar bakal dimusnahkan

id Desa Mantar,Sumbawa Barat,KSB,anjing liar

Desa Mantar fokus kembangkan pariwisata: anjing liar bakal dimusnahkan

Desa Budaya Mantar Kabupaten Sumbawa Barat, akan menjadi lokasi kejuaraan nasional paralayang, Paragliding Trip Open Indonesia (TROI) Seri III yang akan digelar 1-4 September 2016.

Taliwang (ANTARA) - Desa Mantar, Kecamatan Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat tidak hanya terkenal dengan salah satu sejarah peradaban manusianya, tetapi juga memiliki objek pariwisata yang sudah dikenal dunia dengan keindahannya.

Sebuah objek pariwisata tidak akan ramai dikunjungi oleh pengunjung jika memiliki lingkungan yang kotor dan tidak tertata dengan baik.

Hal inilah yang dilakukan oleh Kepala Desa Mantar, Nama. Dalam 100 hari jabatannya Ia menargetkan Mantar bersih dari binatang liar dan binatang piaraan, artinya binatang-binatang ternak dikandangkan dan diikat agar tidak mengganggu kebersihan pariwisata di desa tersebut.

“Pada tanggal 24 Januari 2020 lalu kami telah memberlakukan peraturan desa tentang hewan ternak dan anjing liar, dalam peraturan tersebut diharapkan warga yang memiliki ternak untuk memasukan hewan ternaknya ke kandang atau diikat,” katanya.

Selain hewan ternak, Kades juga telah membentuk satuan tugas untuk memusnahkan anjing liar yang jumlahnya ratusan ekor di mantar. Menurut Kades, keberadaan anjing liar ini sangat mengganggu para pengunjung dalam hal kenyamanan dan kebersihan.

“Ini kami lakukan untuk pengembangan pariwisata, karena Mantar adalah desa yang memiliki sejarah dan pariwisata yang sudah mendunia,” tuturnya.

Ya, Bukit Mantar adalah salah satu Potensi pariwisata Sumbawa Barat yang memukau para atlet paralayang. Bahkan setiap tahun Mantar menggelar even paralayang skala Internasional. Jadi sayang jika Mantar tidak diperhatikan dalam bidang kebersihannya.

Dijelaskan Kades, sebelum peraturan desa (Perdes) tersebut diterapkan, pihaknya sudah terlebih dahulu melakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat Desa Mantar sehingga tidak ada lagi yang ketinggalan informasi tentang Perdes tersebut.

“Ini kami lakukan semata-mata untuk kepentingan bersama, menata pariwisata sehingga Mantar menjadi desa yang asri, bersih dari kotoran binatang dan nantinya akan meningkatkan kunjungan pariwisata,” katanya.

Jika berbicara pariwisata, maka kebersihan memang hal paling utama yang harus dilakukan, karena spot pariwisata yang bersih akan nyaman dikunjungi, apalagi Mantar memiliki spot yang tidak terdapat di daerah lain di NTB.

“Terkait kebersihan ini, kami menghimbau kepada pemilik ternak untuk mengikat ternaknya atau dimasukan ke kandang, dan anjing liar juga akan kami memusnahkannya,” katanya.

Kendala besar dalam memusnahkan anjing adalah terbatasnya persenjataan seperti senapan, karena pemusnahan menggunakan senapan lebih cepat dan efektif.

Kades berharap kepada seluruh masyarakat untuk mendukung rencana besarnya, sehingga terciptanya suasana nyaman, bersih dan asri serta peningkatan kunjungan pariwisata Mantar yang akan meningkatkan geliat ekonomi masyarakat Desa Mantar itu sendiri.