Jakarta (ANTARA) - Dua lembaga survei politik yaitu Politika Research and Consulting (PRC) dan Parameter Politik Indonesia (PPI) meluncurkan hasil survei terkini mengenai proyeksi politik 2024.
Adapun mayoritas masyarakat ternyata tidak ingin lagi ada pemilu digelar serentak untuk memilih presiden dan legislatif sebagaimana yang pernah dilakukan pada 2019 lalu.
"Masyarakat responden kami di bawah itu menginginkan Pileg dan Pilpres itu untuk dipisah. Jadi ini juga menjadi masukan partai politik, bahwa masyarakat yang menginginkan Pileg dan Pilpres itu dipisah presentasenya di angka 56,4 persen," ujar Direktur Eksekutif PPI, Adi Prayitno, di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan alasan responden sederhana, hanya karena merasa infrastruktur politik di Indonesia yang menunjang untuk kedua pemilihan itu dilaksanakan serentak masih belum maksimal.
Ia menambahkan, banyaknya kasus petugas pemilu yang meninggal dunia juga menjadi catatan penting masyarakat yang menginginkan supaya kedua pemilihan itu dilaksanakan terpisah.
Akan tetapi tentu harus dipikirkan secara seksama bagaimana proyeksi pemilu 2024 tidak membuat catatan-catatan buruk dari masyarakat itu kembali terulang.
Kendati mayoritas masyarakat memilih kedua pemilihan itu dilaksanakan dipisah, ada 36,8 persen masyarakat yang masih menganggap Pileg dan Pilpres serentak masih baik untuk dilakukan karena dapat mengefisienkan waktu politik hadir di tengah masyarakat.
Penggabungan kedua pemilihan itu juga dianggap dapat mengefisienkan penggunaan anggaran.
Efisiensi tersebut, kata dia, sejalan dengan harapan publik untuk mewujudkan Indonesia maju dan makmur dalam setiap penyelenggaraan pemilu yang presentasenya mencapai 70,5 persen.
"Harapan publik dalam setiap pemilu (selalu) pasti bagaimana Indonesia itu maju, makmur, adil, dan mampu menciptakan lapangan kerja. Itu pasti selalu menjadi kriteria dan preferensi utama bagaimana harapan adanya pemilu," ujar dia.
Harapan publik tadi, menurut dia, tidak akan dirasakan lagi apabila politik selalu hadir mengisi obrolan di tengah masyarakat melalui Pemilu. "Capek juga kalau politik ini selalu hadir di tengah mereka. Sementara kebutuhan ekonomi Indonesia maju yang terus mereka harapkan," kata dia.
Berita Terkait
Akbar Tanjung mengusulkan pileg dan pilpres terpisah
Selasa, 23 April 2019 13:06
Mengukur elektabilitas Eri-Bayu dan Armuji-Adi di Pilwali Surabaya 2024
Jumat, 26 April 2024 15:56
Mayoritas tak setuju tuntutan perkara PHPU Pilpres 2024
Senin, 22 April 2024 5:40
Kejaksaan Agung lembaga hukum paling dipercaya publik
Kamis, 18 April 2024 19:14
Sebanyak 68 persen rakyat percaya Kejaksaan Agung usut kasus timah
Kamis, 18 April 2024 19:00
71 persen masyarakat puas dengan Pemilu 2024
Kamis, 18 April 2024 18:48
Kaesang masuk dalam tiga nama kandidat pada survei Pilkada Surakarta
Selasa, 26 Maret 2024 15:58
Gunungkidul Yogyakarta turunkan tim survei warga suspek antraks
Jumat, 8 Maret 2024 10:42