Mataram (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Barat bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) menggelar Ekspedisi Laskar Nusa 2020 untuk menyosialisasikan tentang rupiah kepada masyarakat yang tinggal di pulau tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
Pelepasan Tim Ekspedisi Laskar Nusa 2020 dipimpin oleh Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB, Achris Sarwani, digelar di dermaga Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Kamis.
"Sebagai daerah kepulauan, NTB memiliki daerah 3T. Kewajiban Bank Indonesia adalah mendistribusikan rupiah sampai daerah tersebut," kata Achris.
Ia menyebutkan Tim Ekspedisi Laskar Nusa akan melaksanakan misi selama tujuh hari mulai 12-18 Maret 2018.
Daerah kategori 3T yang dikunjungi menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Sampari, yakni Pulau Moyo, dan Pulau Medang, di Kabupaten Sumbawa, Pulau Bajo Pulo, dan Desa Pusu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, dan berakhir di Pulau Maringkik, Kabupaten Lombok Timur.
Masyarakat di daerah tersebut tidak mempunyai kesempatan untuk bisa memiliki uang yang baik. Sebab, uang rupiah hanya berputar di daerah itu saja karena tidak ada cabang bank.
Oleh sebab itu, kata Achris, petugas dari Bank Indonesia akan memberikan layanan kas keliling berupa penukaran uang rupiah layak edar, sekaligus menarik uang rupiah yang kondisinya sudah lusuh dari masyarakat.
Selain itu, menyosialisasikan tentang tugas dan fungsi bank sentral, edukasi tentang ciri-ciri keaslian uang rupiah dan pertanian terintegrasi.
Anggota TNI AL juga membantu memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat di daerah yang didatangi.
"Kegiatan tersebut juga kami manfaatkan untuk melakukan kegiatan yang bersifat sosial. Bantuan sosial yang diberikan dalam bentuk buku dan peralatan sekolah untuk murid sekolah dasar yang kami datangi," ujarnya.
Tim Ekspedisi Laskar Nusa 2020 terdiri atas petugas kasir dari Kantor Perwakilan (KPw) BI Provinsi Bali, KPw Provinsi NTB, dan KPw Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, serta KPw Jember, Jawa Timur. Selain itu, anggota Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Mataram, dan anggota KRI Sampari.