Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi menyesalkan adanya seorang Warga Negara Asing (WNA) yang berani memalsukan identitas dirinya dengan membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang diduga palsu.
"Kalau memang KTP itu palsu, ya orangnya ditangkap saja. Secara hukum benar atau salah serahkan kepada yang berwajib," kata Ali Mazi menanggapi pernyataan sejumlah awak media, usai melantik Wakil Wali Kota Kendari, dr Siska Karina Imran di aula Rujab Gubernur, Rabu.
KTP palsu yang menjerat Mr.Wang alias Wawan Saputra Razak yang belakangan diketahui adalah seorang pemodal pada dua perusahaan tambang nikel di Kabuopaten Konawe Utara itu, kini menjadi viral dan membuat orang nomor satu di Sultra (gubernur) pun ikut angkat bicara.
Ali Mazi menuturkan sangat menyesalkan tindakan seorang oknum WNA yang telah membuat dokumen negara palsu, sehingga yang bersangkutan harus berhadapan dengan aparat berwajib untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sebelumnya, Dinas kependudukan dan catatan sipil (Disdukcapil) Kota Kendari, juga membantah telah mengeluarkan KTP bagi salah seorang WNA asal China yang diketahui sebagai karyawan perusahaan pertambangan di Kabupaten Konawe Utara itu.
"Sejauh ini, Disdikcapil Kendari tidak pernah membuat dan mencetak KTP atas nama Wawan Saputra Razak atau "Mister Wang", WNA Tiongkok yang melakukan aktivitas pertambangan di Konawe Utara," kata Kadis Capil dan Kependudukan Kota Kendari, Asni Bonea di Kendari, Senin (4/5).
Ia mengatakan, WNA yang diduga telah memalsukan kartu identitas diri sebagai warga negara Indonesia itu harus diusut tuntas oleh aparat hukum karena telah mencoreng nama institusi capil Kota Kendari.
Capil Kendari, kata Asni Bonea menegaskan WNA asal China yang telah memalsukan identitas diri itu yang lahir di Provinsi Shanxi China tahun 1964 itu tidak terdaftar dalam registrasi kartu tanda penduduk di Kota Kendari.
"Setelah kita melakukan pengecekan atas nama Wawan Saputra Razak atau "Mister Wang" tersebut, tidak ada dalam database kependudukan Kota Kendari," ujarnya.
Berita Terkait
10 saksi dugaan kasus KTP palsu WNA asal Tiongkok diperiksa polisi
Rabu, 20 Mei 2020 1:57
Disdukcapil Kendari membantah keluarkan KTP WNA atas nama 'Mister Wang"
Selasa, 5 Mei 2020 13:29
Polda Metro membekuk penculik WNA asal Inggris
Senin, 4 November 2019 12:24
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01