Berlin (ANTARA) -Sebanyak empat orang tewas dan satu orang lagi menderita luka serius, ketika seorang perempuan yang bersenjata melepaskan tembakan di satu rumah sakit di kota kecil Loerrach, Jerman selatan, demikian keterangan polisi Minggu.
"Situasi terkendali," kata jurubicara bagi polisi lokal. Perempuan itu termasuk di antara keempat orang yang tewas, katanya, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Tayangan televisi memperlihatkan pihak berwenang telah menutup beberapa jalan di kota kecil tersebut di dekat perbatasan dengan Swiss, tempat penembakan mulai terjadi pukul 18.00 waktu setempat.
Polisi menyatakan suara tembakan pertama kali terdengar setelah satu ledakan di satu blok apartemen di bagian tengah Loerrach. Tak lama setelah itu, seorang perempuan yang bersenjata berlari ke luar bangunan itu, yang terbakar.
Perempuan tersebut memasuki rumah sakit St. Elisabethen-Krankenhaus, yang berdekatan, dan melepaskan beberapa tembakan, kata polisi. Ia kemudian ditembak hingga tewas dalam baku-tembak dengan polisi.
Polisi menyatakan dua orang tewas di dalam rumah sakit tersebut dan seprang personil polisi menderita luka serius. Mereka menambahkan mayat seorang pria dan satu anak kecil ditemukan di blok apartemen itu. Polisi sebelumnya mengatakan seorang perempuan dan seorang anak perempuan ditemukan tanpa nyawa di sana.
Jaksa wilayah Dieter Inhofer mengatakan kepada stasiun televisi ZDF bahwa para penyelidik percaya kematian itu berkaitan. Namun, motif pembunuhan tersebut belum jelas, tambahnya.
Jerman telah membahas pemantauan lebih ketat atas kepemilikan senjata api sejak seorang remaja mengamuk pada Maret 2009 di kota kecil WInnenden di bagian selatan negeri itu, dekat Stuttgart, dan menewaskan 15 orang di sekolahnya yang lama sebelum ia menembak dirinya sendiri.
Ayah anak tersebut diadili pada Kamis lalu dengan dakwaan gagal mengamankan senjata yang dimilikinya. Winnenden dan Loerrach berada di negara bagian Baden-Wuettemberg.
Penembakan terburuk di sekolah di Jerman terjadi pada April 2002, ketika seorang pria bersenjata membunuh 17 orang, termasuk dirinya sendiri, di satu sekolah di kota Erfurt, Jerman timur.(*)