Biar tepat sasaran, Penyaluran pupuk di Lombok Timur diawasi aparat keamanan

id Pupuk ,NTB,Lombok Tengah,aparat keamanan,pengawasan puput

Biar tepat sasaran, Penyaluran pupuk di Lombok Timur diawasi aparat keamanan

Polres Lombok Timur, Provinsi NTB saat melakukan sidang pupuk di gudang distributor di daerah setempat, Rabu (22/01/2025) (ANTARA/HO-Humas Polres Lombok Timur)

Mataram (ANTARA) - Polres Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan sidang gudang distributor pupuk dalam rangka mengetahui ketersediaan pupuk bagi para petani di daerah setempat.

"Sidak yang dilakukan ini sebagai bentuk pengawasan dan kontrol terkait penyaluran dan penjualan kepada petani, apakah penebusan dilakukan sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah atau tidak," kata Kasat Reskrim Polres Lombok Timur AKP I Made Dharma Yulia Putra di Lombok Timur, Rabu.

Hal ini pula dilakukan, menurut Kasat, agar pendistribusian pupuk ke petani tepat sasaran, termasuk menekan tidak terjadi kelangkaan pupuk di tengah masyarakat, sehingga saat sidak semua diperiksa, baik itu data petani penerima dan lainnya.

"Hasil sidak penyampaian dari pihak distributor atau kepala gudang pupuk, ketersediaan pupuk di Lombok Timur terutama pupuk bersubsidi masih aman," jelasnya.

Baca juga: Pendistribusian pupuk bersubsidi di Lombok Timur sesuai RDKK

Ia mengimbau masyarakat, ketika menemukan terjadinya penyimpangan dalam penyaluran pupuk bersubsidi untuk dilaporkan kepada petugas atau aparat.

"Silahkan masyarakat ketika menemukan ada terjadinya penyimpangan dalam penyaluran pupuk bersubsidi ini, untuk di laporkan, dan kami akan langsung menindak lanjuti," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Taufieq Hidayat mengatakan harga pupuk bersubsidi yang melonjak di Kabupaten Lombok Timur akibat petani yang membeli pupuk tidak terdaftar sebagai penerima pupuk.

"Banyak petani tidak terdaftar ke dalam rencana definitif kebutuhan kelompok tani (RDKK), sehingga mereka harus membeli pupuk di tempat lain," ujarnya di Mataram.

Baca juga: Polisi gagalkan penyelundupan pupuk bersubsidi di Lombok Timur

Taufieq menegaskan harga pupuk bersubsidi yang dijual oleh agen tetap stabil tanpa ada kenaikan harga.

Menurutnya, situasi yang terjadi di lapangan akibat ada pemilik lahan yang terdaftar dalam RDKK dan menerima pupuk bersubsidi, namun lahan disewakan kepada orang lain.

Orang yang menggarap lahan itu tidak mendapatkan pupuk subsidi, sehingga mereka harus mencari pupuk sendiri.

"Karena tidak terdaftar langsung sebagai penerima pupuk (subsidi), maka otomatis membeli dengan orang lain yang harganya tinggi," papar Taufieq.

Lebih lanjut dia menyampaikan untuk mendapatkan harga pupuk bersubsidi seusai harga pemerintah, maka petani harus terdaftar sebagai penerima pupuk. Setiap agen menjual pupuk sesuai harga dan yang membedakan hanya biaya distribusi.

Baca juga: Distan NTB ungkap pemicu lonjakan harga pupuk subsidi di Lombok Timur