Mataram (ANTARA) - Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh mengingatkan kepada 80 orang peserta seleksi kompetensi bidang calon pegawai negeri sipil (CPNS) formasi tahun 2019, yang dinyatakan reaktif COVID-19, harus isolasi mandiri.
"Setelah selesai tes kompetensi bidang CPNS, harus segera kembali ke rumah untuk isolasi mandiri dan hindari melakukan interaksi dengan siapapun," katanya di sela melakukan pemantauan kegiatan tes CPNS di SMKN 3 Mataram, Nusa Tenggara Barat. Senin.
Sebanyak 80 orang peserta CPNS dinyatakan reaktif COVID-19, berdasarkan hasil rapid test COVID-19 gratis bagi peserta CPNS di Dikes dan RSUD Kota Mataram sebanyak 600 orang. Dengan hasil, satu positif COVID-19, 80 reaktif COVID-19, dan sisanya nonreaktif.
Wali kota mengatakan, proses isolasi mandiri harus dilakukan sesuai dengan SOP protokol kesehatan COVID-19. Khusus untuk ikut tes seleksi menjadi pengecualian karena berdasarkan rekomendasi dari Dinas Kesehatan mereka dibolehkan ikut dengan catatan harus ditempatkan pada ruangan tersendiri.
"Jadi peserta-peserta yang reaktif COVID-19 tetap bisa ikut tes pada ruangan khusus yang telah disiapkan, agar lebih nyaman dan aman termasuk bagi peserta lainnya," katanya.
Sebagai tindak lanjut, kata wali kota, Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram, akan melakukan pelacakan terhadap peserta tes CPNS yang teridentifikasi reaktif COVID-19, sekaligus melakukan penyemprotan cairan disinfektan di lingkungan masing-masing.
"Hal itu dimaksudkan untuk menghindari terjadinya penyebaran penularan COVID-19," katanya.
Menyinggung tentang hasil pemantauan kegiatan tes CPNS di masa pandemi COVID-19, wali kota menilai, proses pelaksanaan sudah cukup baik dan ketat menerapkan protokol COVID-19, sejak peserta datang ke lokasi.
"Meskipun saya prihatin dengan 80 orang peserta yang dinyatakan reaktif COVID-19 sehingga mereka harus tes terpisah dan satu peserta positif COVID-19 harus dijadwalkan ulang untuk tes di BKN," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi mengatakan, peserta tes CPNS yang terindentifikasi reaktif COVID-19, disarankan pada hari ke 10 datang ke dinas kesehatan atau puskesmas untuk melakukan tes cepat kedua.
"Silakan datang ke puskesmas untuk rapid test lagi, agar mengetahui status kesehatan. Reaktif tidak menjamin hasilnya tes usap (swab) positif, jadi jangan khawatir," katanya.
Berita Terkait
Mantan Presiden Jair Bolsonaro dituduh palsukan data vaksinasi COVID
Rabu, 20 Maret 2024 8:04
COVID-19 pandemic provideslesson to anticipate unknown viruses
Senin, 4 Maret 2024 5:40
Calon jamaah haji Mataram disiapkan vaksin COVID-19
Jumat, 1 Maret 2024 14:21
Polresta Mataram serahkan data audit kasus korupsi masker COVID-19 ke BPKP
Senin, 26 Februari 2024 16:31
AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 12:05
Wabup Sumbawa diperiksa terkait kasus masker COVD-19
Senin, 29 Januari 2024 14:55
Polresta Mataram libatkan LKPP perkuat pidana korupsi pengadaan masker COVID-19
Selasa, 23 Januari 2024 17:23
Seratus lebih saksi kasus korupsi masker COVID-19 di Mataram diperiksa
Selasa, 9 Januari 2024 18:35