Mataram (ANTARA) - Sebanyak 80 calon pekerja migran Indonesia (CPMI) mengikuti uji kompetensi di Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN) Lombok Mandiri, Nusa Tenggara Barat untuk penempatan di Arab Saudi melalui sistem penempatan satu kanal (SPSK).
"Yang mengikuti uji kompetensi saat ini merupakan CPMI perdana yang akan ditempatkan di Arab Saudi melalui sistem SPSK," kata Penanggung Jawab BLKLN Lombok Mandiri, H Muhammadun, di Kabupaten Lombok Barat, Kamis.
Ia mengatakan seluruh CPMI yang mengikuti uji kompetensi dari kalangan perempuan. Mereka akan mengikuti pelatihan dengan menerapkan protokol kesehatan di BLKLN Lombok Mandiri selama 40 hari.
Mereka yang mengikuti semua proses uji kompetensi telah memenuhi berbagai persyaratan, termasuk bebas dari COVID-19 dibuktikan dengan hasil metode deteksi polymerase chain reaction (PCR).
Lebih lanjut, Muhammadun menjelaskan uji kompetensi tersebut sebagai salah satu syarat agar CPMI bisa mendapat kartu identitas (ID) dan paspor setelah dinyatakan lulus uji kompetensi dibuktikan dengan sertifikat dari pihak berwenang.
"Data sementara, sebanyak 80 CPMI yang ikut uji kompetensi didominasi dari Kabupaten Lombok Timur, disusul Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Barat, dan kabupaten/kota lainnya di NTB," ujar Muhammadun yang juga menjabat sebagai Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) NTB.
Pemerintah Indonesia menyiapkan implementasi SPSK atau one channel system untuk penempatan PMI ke Arab Saudi. Uji coba penempatan melalui SPSK ke Arab Saudi rencananya akan dimulai dengan penempatan sekitar 280 pekerja migran akhir Februari 2021.
Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) Kementerian Ketenagakerjaan Suhartono, mengatakan bahwa pihaknya telah memanggil Apjati untuk memastikan kesiapan perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI) dalam mengimplementasikan SPSK tersebut.
"Saya ingin memastikan persiapan yang sudah dilakukan dari teman-teman P3MI dalam rencana penempatan pekerja migran dalam skema SPSK. Kita harus memastikan kesiapan administrasinya, kesiapan sarana-prasarana serta kompetensi pekerja migran yang sudah disiapkan P3MI," kata Suhartono, melalui keterangan tertulisnya.
Berita Terkait
Kementerian PPMI dan IOM gelar orientasi pra-pemberangkatan CPMI NTB ke Malaysia
Minggu, 3 November 2024 20:12
37 orang calon PMI NTB yang gagal berangkat terima ganti rugi Rp590 juta
Kamis, 17 Oktober 2024 18:44
Layanan daftar CPMI di Lombok Tengah kembali normal usai gangguan PDN
Senin, 24 Juni 2024 11:58
Disnakertrans NTB ajak calon pekerja migran kuasai bahasa asing
Rabu, 6 Maret 2024 18:39
Disnaker NTB sebut proses rekrutmen jadi titik rawan PMI ilegal
Senin, 4 Maret 2024 4:50
Disnakertrans NTB minta Kades selektif beri izin CPMI
Minggu, 24 Desember 2023 21:47
Sosialisasi CPMI "zero cost" diperbanyak cegah TPPO di NTB
Selasa, 19 September 2023 6:10
Disnakertrans NTB mengimbau CPMI selektif pilih P3MI
Selasa, 12 September 2023 16:40