Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengatakan seorang pasien positif COVID-19 yang terindikasi terpapar varian delta sejauh ini belum terkonfirmasi secara final, sebab masih menunggu hasil pemeriksaan sampel ke laboratorium di Jakarta.
"Jadi kalau ada yang ribut-ribut di media sosial mengatakan bahwa varian delta sudah masuk Mataram, itu belum bisa dipastikan sebab kita masih menunggu hasil pemeriksaan laboratoriumnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Kamis.
Dikatakan, pasien yang terindikasi terpapar varian delta tersebut saat ini sedang menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit swasta di Kota Mataram.
Pasien ini, lanjutnya, merupakan warga luar daerah yang bekerja di Kota Mataram, dengan gejala awal batuk dan sesak. Namun setelah dilakukan tes usap COVID-19 antigen, hasilnya negatif.
Tetapi ketika dilakukan pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction), hasilnya positif. Karena itu, untuk mengetahui secara detail maka dilakukan pemeriksaan lanjutan ke Jakarta.
"Jadi belum diputuskan apakah pasien tersebut terpapar varian delta atau tidak dan kita masih menunggu hasil pemeriksaan tersebut," katanya lagi.
Menurut Usman penularan varian delta COVID-19 lebih cepat dan mudah bahkan dengan hanya berpapasan dengan pasien positif COVID-19. Selain itu, tanda klinisnya berat.
"Oleh karena itu, saat ini kita harus waspada dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes). Apalagi, kasus COVID-19 saat ini meningkat," katanya.
Berdasarkan data penambahan kasus COVID-19 Provinsi NTB per tanggal 30 Juni 2021, terjadi tambahan pasien positif COVID-19 di Kota Mataram sebanyak 14 orang, dan 90 orang kontak erat.
Dengan demikian, jumlah pasien COVID-19 yang masih isolasi sebanyak 193 orang, sembuh 3.671 dan 167 orang meninggal dunia dari total kasus secara keseluruhan sebanyak 4.031 kasus.
Berita Terkait
National retail industry has recovered from COVID-19 effects: Minister
Kamis, 2 Mei 2024 17:15
TTS akibat vaksin AstraZeneca sangat langka
Rabu, 1 Mei 2024 19:43
CKPN sebut Cadangan kerugian perbankan per Februari bisa tutup kredit macet
Rabu, 3 April 2024 6:26
OJK mengumumkan restrukturisasi kredit COVID-19 berakhir
Minggu, 31 Maret 2024 19:39
Stimulus restrukturisasi kredit COVID-19 capai Rp830,2 triliun
Minggu, 31 Maret 2024 19:30
OJK akhiri restrukturisasi kredit
Minggu, 31 Maret 2024 18:47
Mantan Presiden Jair Bolsonaro dituduh palsukan data vaksinasi COVID
Rabu, 20 Maret 2024 8:04
COVID-19 pandemic provideslesson to anticipate unknown viruses
Senin, 4 Maret 2024 5:40