PROSTITUSI PENYEBAB KASUS HIV/AIDS DI SUMBAWA BARAT

id

          Sumbawa Barat, (ANTARA)- Dinas Kesehatan Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, mencatat peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS di daerah tersebut disebabkan praktek prostitusi yang kian marak.          "Maraknya hiburan malam dan praktek prostitusi di wilayah Kecamatan Maluk dan Sekongkang, penyebab utama kasus HIV/AIDS," kata Kabid Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan Penanggulangan Penyakit Menular Diskes Sumbawa Barat, Ruslan Efendi,  di Taliwang (30/6).          Diskes Sumbawa Barat terus memantau kondisi para penderita HIV/AIDS melalui konselor atau pendamping para penderita HIV AIDS yang kini masih bermukim diwilayah setempat.          Para konselor ditempatkan dua orang disetiap puskesmas dan bertugas memberikan jasa konsultasi.          Data sementara terdapat lebih dari 24 penderita HIV AIDS di seluruh Sumbawa Barat. Namun yang  penderita tertinggi sejauh ini masih bermukim di dua Kecamatan tersebut.          Diberbagai kesempatan lalu,  Dinas terkait merilis  bhawa penderita HIV AIDS di Sumbawa Barat tertinggi terjadi akibat transaksi seksual, selain jarum suntik dan Narkoba.          Penderita terkena bukan hanya karena seks bebas tapi masih ada banyak faktor lainnya. Konselor kesulitan mendata dan melakukan pendampingan jika penderita tertutup .          "Kita tidak bisa memaksa karena undang-undang mengatur demikian," ujarnya.          Sementara itu,  Ruslan yang juga anggota Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Sumbawa Barat menerangkan, karena melihat tren itu pihaknya bersama tim gabungan KPAD lainnya mengagendakan sosialisasi pencegahan HIV AIDS ke seluruh pengusaha Kafe dan hiburan malam di wilayah Maluk  dan Sekongkang.           Selain melalui sosialisasi langsung,  Dinas kesehatan juga mengkampanyekan hari anti Narkoba dan pencegahan HIV/AIDS melalui "One Stop Centre" pusat informasi khusus yang digunakan baik KPAD dan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) setempat. (*)