Mataram (ANTARA) - Pemerintah memberikan apresiasi terhadap pemanfaatan biomassa dalam proses Co-firing pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
"Apresiasi yang tinggi kami sampaikan terhadap PLN atas pelaksanaan Co-firing PLTU Sumbawa yang memanfaatkan limbah biomassa menjadi sumber energi," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa Barat, Amar Nurmansyah dalam keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Senin.
Menurut dia, langkah yang dilakukan oleh Unit Pelaksana Pembangkit (UPK) Tambora tersebut menjadi bagian dari upaya mengurangi emisi dari penggunaan batubara.
Amar menyatakan hal tersebut usai melakukan kunjungan langsung ke PLTU Sumbawa dan rumah produksi briket yang menjadi bahan baku dalam proses Co-firing di Desa Kertasari, Kabupaten Sumbawa Barat.
Produksi briket ini melibatkan UMKM lokal yang digandeng oleh PLTU Sumbawa untuk memasok bahan Co-firing.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB, Sudjarwo mengatakan pemanfaatan biomassa dalam Co-firing di PLTU Sumbawa merupakan upaya PLN dalam menghadirkan energi bersih.
"Kami sebagai BUMN tidak hanya bertanggung jawab dalam menyediakan energi bersih, namun juga hal ini kami harapkan mampu mendorong UMKM yang ada untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa PLN berkomitmen untuk terus menghadirkan energi dengan menggunakan sumber energi terbarukan. Kerja sama yang erat antara PLN dan UMKM lokal diharapkan dapat memberikan dampak yang baik bagi masyarakat.
"Kami mohon dukungan dari semua, baik pemerintah dan juga masyarakat, sehingga program penggunaan biomassa dalam Co-firing dapat terus berjalan dengan baik serta menghasilkan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar," ucap Sudjarwo.
Manager UPK Tambora, Doddy Rizqi turut menyampaikan kemajuan yang telah dicapai dalam penggunaan biomassa sebagai bahan bakar Co-firing PLTU Sumbawa dalam periode dua tahun terakhir.
Baca juga: Pemda apresiasi pemanfaatan biomassa dalam cofiring PLTU Sumbawa
Baca juga: PLN NTB sukses jaga pasokan listrik saat perayaan Idul Fitri 1445 H
Sejak penggunaan bonggol jagung dan woodchip hingga briket yang terbuat dari kedua bahan baku tersebut pada Januari 2024, Doddy mengatakan proses ini terus mengalami perkembangan yang signifikan.
"Kami terus melakukan inovasi terkait penggunaan biomassa sebagai Co-firing PLTU Sumbawa yang diawali di tahun 2022 menggunakan bonggol jagung dan woodchip secara bertahap sampai di Januari 2024 menggunakan briket yang terbuat dari biomass bonggol jagung dan woodchip," kata Doddy.
Berita Terkait
Pemda apresiasi pemanfaatan biomassa dalam cofiring PLTU Sumbawa
Minggu, 21 April 2024 18:32
PLN NTB upayakan dekarbonisasi terwujud lewat pemanfaatan biomassa
Senin, 26 Februari 2024 17:27
PLN-BI NTB manfaatkan limbah uang kertas jadi bahan Co-firing di PLTU Jeranjang
Rabu, 1 Mei 2024 12:45
PLN dan BI NTB teken MoU pemanfaatan LRUK sebagai bahan co-firing PLTU
Selasa, 30 April 2024 19:50
Kementerian ESDM sebut "co-firing" salah satu solusi tingkatkan bauran EBT
Kamis, 18 Januari 2024 20:38
Hingga Juni 2023, PLN Manfaatkan 5.132 Ton Biomassa dalam Proses Co-Firing PLTU
Minggu, 9 Juli 2023 22:20
Dirut PLN ungkap upaya agar PLTU Paiton tak berhenti dini
Kamis, 2 Maret 2023 6:53
PLN NTB kian optimis wujudkan net zero emission tahun 2050
Minggu, 19 Februari 2023 12:40