Gubernur NTB Iqbal komitmen ciptakan pemerintahan ramah pasar

id NTB,Pemprov NTB,Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal,Pemerintahan Ramah Pasar,iqbal

Gubernur NTB Iqbal komitmen ciptakan pemerintahan ramah pasar

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal. ANTARA/Pemprov NTB.

Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhamad Iqbal mengungkapkan komitmennya untuk menciptakan pemerintahan yang ramah terhadap pasar dan memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah serta sektor jasa keuangan demi kemajuan ekonomi daerah.

Hal ini disampaikan Gubernur Lalu Muhamad Iqbal, saat menghadiri acara Halal Bihalal Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) NTB di Gedung OJK NTB di Mataram, Kamis.

Miq Iqbal sapaan Gubernur NTB, menekankan pentingnya menjadi pemerintah yang market-friendly atau ramah terhadap pasar.

"Artinya, pemerintah yang mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi dunia usaha, termasuk dengan mengurangi regulasi yang menghambat, memberikan insentif yang menarik, dan memastikan stabilitas ekonomi serta politik," tegas Miq Iqbal.

Baca juga: Gubernur Iqbal klaim harga sembako di NTB mulai stabil

Untuk itu, pada kesempatan pertemuan dengan OJK tersebut, dirinya sangat mendorong dunia usaha dan sektor jasa keuangan yang ada di NTB untuk bisa saling bersinergi dan bekerjasama dalam meningkatkan ekonomi daerah. Termasuk, Bank NTB Syariah dan FKIJK NTB bisa menjadi mitra sejajar yang kuat dalam memajukan perekonomian daerah.

Selain itu, dalam meningkatkan perekonomian di daerah, Iqbal menyampaikan inisiatif membangun entitas investasi berbasis capital venture yang akan memfasilitasi investor dengan kriteria khusus, yaitu dampak sosial yang besar, penciptaan lapangan kerja, dan prospek ekonomi yang menjanjikan.

Baca juga: Gubernur NTB Iqbal blusukan ke Pasar Tanah Mira Sumbawa Barat

Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB akan memberikan dukungan penuh dalam hal perizinan dan tanggung jawab sosial, sehingga investor dapat fokus menjalankan bisnis-nya.

"Kami tidak akan menyulitkan investor. Bahkan, kami akan menjadi pemegang saham minoritas dan mengambil alih urusan sosial serta perizinan," ujarnya.

Untuk itu, Miq Iqbal mengajak pelaku industri jasa keuangan untuk aktif memberikan masukan dan saran kepada pemerintah daerah.

"Kalau ada ruang kerja sama, silakan. Saya akan sangat mengapresiasi. Dunia keuangan ini masih asing bagi saya, jadi masukan yang sangat berarti," katanya.