Mataram (ANTARA) - Selain keindahan yang ditampilkan dalam seni lukis terdapat juga beberapa gaya dalam proses kreatif seorang pelukis.
Salah satunya adalah gaya naturalis ekspresi yang diterapkan oleh Reva Adhitama dalam melukis.
Reva menjelaskan seni lukis naturalis ekspresi adalah seni yang mengambil warna suasana alam dan apa adanya tidak ada yang dibuat-buat.
Pria yang pernah berprofesi sebagai koki ini banting setir untuk serius menggeluti seni lukis pada 2017 akhir. Di studio lukisnya yang beralamat di Perum Puncang Hijau, Blok B7, Meninting, Lombok Barat.
Ia sudah menghasilkan ratusan lukisan sketsa dan puluhan lukisan kanvas. "Saya resign kerja dan memutuskan jadi pelukis karna saya rasa memang bakat seni sudah ada dari keturunan keluarga saya," ucapnya
Penjualan lukisan pertama yang dibuat oleh Reva dibeli oleh seorang Kepala Koki berkebangsaan Italia di Restoran tempat sebelumnya ia bekerja. Lukisan sketsa berukuran A3 dengan tema "Katedral Duomo Di Milano" itu pun di hargai sebesar Rp500.000 oleh sang Kepala Koki.
Dari kala itu Reva makin mendalami kemampuan melukisnya. Dan beberapa hasil karya lukisan kanvasnya yang membuat orang tertarik kemudian menghargai karyanya.
"Kebanyakan yang tertarik dengan lukisan kanvas saya adalah orang luar negeri yang tinggal di Lombok, kalau orang lokal dulu suka order yang sketsa. Tapi sekarang saya lebih fokus ke lukisan kanvas," ucapnya.
Untuk proses kreatif pengerjaan lukisan Reva tak melulu di dalam studio, terkadang melukis pemandangan alam di luar ruangan pun dilakukan saat mendapat inspirasi. Tema yang diangkat dalam lukisannya pun condong kepada kelestarian lingkungan.
Peralatan yang digunakan tak ubahnya seperti pelukis yang lain seperti kanvas, pisau palette, dan cat minyak untuk melukis.
Yang membedakan Reva ialah pembuatan lukisan menggunakan teknik pisau palette dengan penggunaan cat tebal yang terinspirasi oleh pelukis Bali Bapak Awiki.
Untuk lamanya pekerjaan melukis suatu karya tergantung besar kecilnya ukuran kanvas. Lukisan terbesar yang dibuat Reva adalah Lukisan bertema Sirkuit Mandalika dengan ukuran kanvas sebesar 130 sentimeter x 86 sentimeter.
Lukisan tersebut pun akan di pamerkan di main area sirkuit mandalika pada pagelaran MotoGP pada tanggal 19-20 Maret 2022.
Suatu kebanggaan dari proses perjalanan Reva dalam melukis. beliau pun berharap ingin terus berkarya dengan melukis sampai akhir hidupnya.
Berita Terkait
BTB gandeng pelukis China untuk promosikan pariwisata
Rabu, 7 Agustus 2024 7:23
Ada ANTARA di Jalan Kenangan sang pelukis Yaksa
Sabtu, 25 Mei 2024 11:50
Membaca dan diskusi jadi sumber ide Yaksa Agus
Sabtu, 25 Mei 2024 7:40
Mengenal Rudini pelukis dari kaki Gunung Rinjani
Rabu, 27 September 2023 14:23
Indonesia diharapkan bisa kembangkan IP dari pelukis Tanah Air
Kamis, 6 Juli 2023 17:00
Pameran seni FIB Unair-Komunitas Adhicipta beri edukasi budaya
Kamis, 9 Maret 2023 5:27
Karya pelukis kontemporer Indonesia dipamerkan di Paris
Jumat, 22 Oktober 2021 14:38
Salman, seorang remaja putus sekolah yang punya bakat melukis
Senin, 29 Juni 2020 10:15