20 Puskesmas di Lombok Tengah menghadapi akreditasi 2022

id Puskesmas

20 Puskesmas di Lombok Tengah menghadapi akreditasi 2022

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Lombok Tengah Muslim Tasim.ANTARA/Akhyar

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat sedang menyiapkan 20 puskesmas menghadapi proses dan tahapan penilaian akreditasi tahun 2022 berdasarkan surat keputusan Kementerian Kesehatan Indonesia.

"Dari 28 Puskesmas di Lombok Tengah, tahun ini 20 Puskesmas yang akan mengikuti akreditasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah, Suhardi didampingi Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Muslim Tasim di Praya, Sabtu.

Dari 20 puskesmas tersebut sebanyak 3 puskesmas berstatus utama yakni puskesmas Ganti, Tanak Beak dan Wajagesang, Sedangkan sisanya masih berstatus madya dan dasar. Sisanya 8 puskesmas hadapi reakreditasi pada 2023.

Akreditasi ini merupakan proses dan tahapan pengakuan dari lembaga Kementerian Kesehatan dengan tujuan supaya puskesmas tersebut dalam memberikan harus sesuai dengan mutu dan kualitas pelayanan.

Sehingga, dalam setiap proses pelayanan itu ada standar, langkah-langkah dan juga terkait dengan sumber daya manusia (SDM).

"Ini salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," katanya.

Dengan telah di akreditasi puskesmas tersebut, maka bisa diajak untuk kerjasama dengan BPJS, sedangkan bagi puskesmas yang belum akreditasi belum bisa melakukan kerjasama dengan BPJS.

"Semua puskesmas kita telah terakreditasi. Namun, ada dua yang masih belum bisa mengikuti, karena pembangunannya belum selesai," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk dua puskesmas yakni puskesmas Batunyala dan puskesmas Batujangkih tersebut, apabila tidak bisa mengikuti akreditasi tahun ini, kemungkinan akan dilaksanakan pada 2023.

"Kendala dua puskesmas itu karena bangunan belum selesai, karena telah direnovasi," katanya.

Pewarta :
Editor: Riza Fahriza
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.