Mataram (ANTARA) - Musisi jazz kenamaan asal Pulau Lombok, Suradipa menyatakan musisi lokal harus mempersiapkan diri pasca-MotoGP agar nantinya bukan hanya jadi penonton.
"Kalau kita bergantung pada penyelenggara MotoGP tentu tidak bakalan bisa, karena ajang itu sekali setahun. Sehingga kita harus bisa menyiapkan diri supaya bisa menjadi pilihan, ketika ada ajang tambahan dalam kegiatan ajang MotoGP tersebut," katanya saat menjadi pembicara "Bincang-Bincang Halaman Belakang Antara NTB", Jumat (25/3).
Suradipa menambahkan ajang MotoGP ini telah menjadi trending di dunia, tidak hanya di Lombok, namun masih ada PR (pekerjaan rumah) yang harus dilakukan pemerintah supaya rangkaian kegiatan pada ajang MotoGP harus di kemas dengan baik.
"Ajang tambahan yang digelar itu harus dikemas dengan baik, supaya bisa memberikan dampak positif bagi kemajuan pariwisata," katanya.
Selain itu, ia juga berharap kepada pemerintah yang memiliki kewenangan penuh dalam penyelenggaraan ajang tersebut, supaya ajang musik tambahan yang digelar di luar area Sirkuit.
Artinya tidak bersamaan waktunya dengan ajang musik yang digelar di dalam sirkuit, katanya
"Para wisatawan pasti akan menonton festival musik yang menampilkan artis ibu kota, " kata pria jebolan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Kalau festival yang menampilkan musik lokal tentu akan sepi penonton. Kenapa tidak sebelum acara puncak kegiatan tambahan itu digelar, katanya.
Sementara itu, pegiat sastra Lombok yang mengisi "Bejorak Gombal" Halaman Belakang Antara NTB, Sabarudin Abenk, mempertanyakan kenapa acara musik MotoGP yang menghadirkan grup musik terkenal di Indonesia, terfokus di areal Sirkuit Mandalika.
"Kenapa tidak disebar di sejumlah destinasi wisata kenamaan di Lombok, hingga para penonton atau wisatawan dari luar Lombok akan berlama-lama di Pulau Lombok, " katanya.
Ia mencontohkan grup musik satu main di Gili Trawangan, grup musik kedua di Sembalun, kaki Gunung Rinjani. Grup musik tiga di Senggigi, Lombok Barat.
"Kalau menerapkan seperti itu, wisatawan pecinta grup musik itu akan berlama-lama tinggal di Lombok seusai MotoGP, " katanya.
Berita Terkait
Suradipa ungkap besarnya potensi musik jazz di Lombok
Minggu, 20 Maret 2022 16:16
Suradipa perjuangkan alat musik "Klenang Nunggal" jadi warisan NTB
Minggu, 20 Maret 2022 12:27
Musisi Ary Juliyant dan Suradipa ber"jamming" di Antara NTB
Jumat, 18 Maret 2022 21:01
Suradipa The Journey dan folksong Suku Sasak
Minggu, 4 Agustus 2019 13:07
Pembalap Marquez bersaudara siap tampil habis-habisan
Rabu, 6 November 2024 7:28
Pembalap Pecco puas dengan performa motornya usai libas Martin
Senin, 4 November 2024 7:35
Bagnaia menangi GP Malaysia
Minggu, 3 November 2024 17:01
Final MotoGP 2024 di Valencia ditiadakan
Jumat, 1 November 2024 20:28