Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat menyatakan, persoalan sampah di area pedagang kaki lima (PKL) masih menjadi pekerjaan rumah.
Sejauh ini telah dilakukan berbagai tindakan, namun kebiasaan pengunjung membuang sampah pada tempatnya masih kurang.
"Yang menjadi kendala adalah kebiasaan warga yang buang sampah sembarangan," kata Humas PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok, Arif Haryanto di Praya, Selasa.
Ia mengatakan, selain dari pihak bandara, persoalan sampah di area PKL itu dikelola langsung oleh koperasi yang menaungi para PKL tersebut. Sarana penunjang seperti tempat sampah telah disiapkan di beberapa titik baik di area PKL maupun di area parkir.
"Sarana penunjang telah kita siapkan. Tapi kebiasaan masyarakat yang sulit diminta supaya buang sampah pada tempatnya," katanya.
PT Angkasa Pura I Bandara Lombok saat ini terus melakukan penataan fisik, baik di dalam terminal bandara maupun di area luar bandara, seperti pembangunan lapak bagi PKL dan lokasi parkir kendaraan roda dua serta anjungan untuk penjemputan Jamaah Haji dan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
"Kita akan rapikan, setelah pembangunan fisik di Bandara Lombok ini selesai. Secara bertahap," katanya.
Pihaknya telah melakukan berbagai pelatihan kepada para PKL untuk memberikan edukasi, supaya sama-sama menjaga kebersihan. Sehingga para pengunjung yang datang bisa merasa dan nyaman.
"Pelatihan sudah sering kita lakukan. Tapi kebiasaan warga yang buang sampah sembarang yang sulit diubah," katanya.
Pihak Bandara Lombok kepada masyarakat maupun pengunjung supaya ke depan bisa meningkatkan kepedulian terhadap sampah dengan cara buang sampah pada tempatnya.
"Kita imbau warga atau pengunjung untuk sama menjaga kebersihan di bandara dengan buang sampah pada tempatnya," katanya.