ANGIN KENCANG, NELAYAN DOMPU TAKUT MELAUT

id

         Dompu, NTB 6/9 (ANTARA) - Angin kencang disertai gelombang tinggi melanda perairan Hu'u dan Kilo Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam dua minggu terakhir, mengakibatkan nelayan tidak berani melaut.         Para nelayan terpaksa menambatkan perahunya jauh dari hantaman gelombang, seperti di Jambu dan Mbawi kecamatan Pajo dan Dompu para nelayan menambatkan perahunya masuk ke aliran sungai.         "Kita terpaksa tambatkan perahu di aliran sungai takut hantaman gelombang," ujar M Saleh, warga Mbawi Kecamatan Dompu, Selasa.         Diakuinya, kenyataan itu sudah berlangsung dalam dua minggu terakhir ini dan nelayan terpaksa mencari kepiting untuk penghasilan sampingan. Ada juga yang bekerja  di sektor lainnya, seperti menjadi buruh tani.         Nelayan di desa Kramat KEcamatan Kilo, tidak berani melaut. Namun, jika nelayan di Mbawi masih bisa mencari nafkah dengan pekerjaan lain, nelayan di daerah ini hanya berdiam di rumah.         "Kita sudah dua minggu terakhir tidak berani melaut," ujar Mansyur, warga setempat.         Ironisnya lagi, selain tidak berani melaut akibat angin kencang dan gelombang tinggi, baru terjadi di dusun tersebut air gelombang pasang masuk kampung. Akibatnya, warga sekitar kuatir, bahkan kaget dengan fenomena alam itu.         "Baru pertama dalam sejarah pasang surut air laut menggenangi kampung," ujar Kasim waga Desa Kramat Kecamatan Kilo dihubungi dari Dompu.         Untuk menjaga agar perahu milik mereka tidak rusak dihantam gelombang, terpaksa ditambatkan di lokasi yang aman.         Akibat gelombang pasang dan angin kencang dalam  beberapa hari terakhir ini, harga ikan di pasaran naik. Untuk ikan Tongkol dipasaran yang biasanya dijual pada kisaran Rp 6000 per ekor, kini menjadi Rp 12.000 per ekornya.(*)