Mataram (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Sitti Rohmi Djalilah mendorong pemerataan dan peningkatan kualifikasi tenaga medis dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di wilayah itu.
"Ini untuk meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya terkait kematian ibu dan bayi, kasus stunting, dan peningkatan pelayanan Posyandu Keluarga," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Sabtu.
Rohmi mengakui secara kuantitas jumlah perawat di NTB mencapai kurang lebih 15.000 orang dan bidan kurang lebih 7.000 orang. Namun, yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama adalah pemerataan serta kualifikasinya yang masih terus harus ditingkatkan.
"Jika digabungkan jumlahnya menjadi 22 ribu orang, sudah sangat cukup untuk melayani NTB. Yang terpenting adalah bagaimana pemerataan dan kualifikasinya itu. Ini masih menjadi PR bersama," terang Wagub NTB.
Wagub berharap secara teknis apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya terkait kematian ibu dan bayi, stunting, dan peningkatan pelayanan Posyandu Keluarga di NTB perlu terus didorong. Salah satunya bekerja sama dengan berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ada di NTB.
"Pemprov NTB bisa bekerja sama dengan setiap Fakultas Kesehatan yang ada dan menjalin hubungan simbiosis mutualisme bersama para mahasiswa kesehatan yang ada," katanya.
Berita Terkait
Menjaga pengelolaan air guna menunjang ketahanan pangan di NTB
Jumat, 3 Mei 2024 18:12
Terapkan SML ISO 14001:2015, PLN NTB jaga komitmen lestarikan lingkungan
Jumat, 3 Mei 2024 17:32
Bupati: Mutasi ratusan pejabat di Lombok Tengah sesuai izin Mendagri
Jumat, 3 Mei 2024 16:46
BP3MI NTB segera gabung di Mal Pelayanan Publik Mataram
Jumat, 3 Mei 2024 16:01
BSN mendukung peningkatan produk UMKM Lombok Tengah
Jumat, 3 Mei 2024 15:47
Sentra olahan pangan dukung produk IKM di Lombok Tengah
Jumat, 3 Mei 2024 13:42
Jokowi: Jaga harga pangan seimbang agar konsumen dan petani senang
Kamis, 2 Mei 2024 21:24
Pembahasan LPKJ Bupati Dompu 2023 rampung
Kamis, 2 Mei 2024 21:08