Wabup Lombok Timur dukung peningkatan literasi keuangan untuk UMKM

id Literasi,UMKM,Lombok Timur

Wabup Lombok Timur dukung peningkatan literasi keuangan untuk UMKM

Wakil Bupati Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) H Rumaksi SJ (ANTARA/Humas Pemkab Lombok Timur)

Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), H Rumaksi Sj mendukung upaya peningkatan literasi digital terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) guna meningkatkan kapasitas pertumbuhan usaha.

"Literasi keuangan penting sebagai keterampilan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan secara individu, perlindungan konsumen, peningkatan inklusi keuangan serta pemberdayaan masyarakat," kata Wabup Lombok Timur H Rumaksi Sj melalui keterangan resmi di Lombok Timur, Jumat. 

Ia menyebut indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 38,03 persen dan indeks keuangan sebesar 76,19 persen, terlebih jika melihat angka literasi keuangan syariah yang hanya berada di angka 8,93 persen atau hanya 9 dari 100 orang dewasa yang mengenal produk keuangan syariah dengan baik.

" Hal itu berdasar pada hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan tahun 2019," katanya.

Wabup menilai kondisi itu belum dipahami oleh masyarakat umum, baik dari karakteristik produk maupun layanan jasa keuangan yang ditawarkan oleh lembaga jasa keuangan formal. Perkembangan teknologi di sektor keuangan yang seharusnya dibarengi dengan peningkatan keterampilan dan kemampuan dalam mengelola keuangan, supaya masyarakat tidak terjebak dan tertipu hanya karena perbedaan sistem keuangan yang diterapkan.

Baca juga: Bupati Lombok Timur siap jadikan Desa Ekas Buana ikon kuliner hasil laut
Baca juga: Bupati Lombok Timur minta SPAM Sembalun dikelola baik


“Kita sering mendengar ada saja masyarakat yang tergiur pada investasi bodong, terutama ibu-ibu banyak yang tergiur dan berutang, mereka diiming-imingi keuntungan yang berlipat ganda yang akhirnya tertipu secara nyata,” ujarnya.

Bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat adalah memberikan bantuan pinjaman modal kepada UMKM. Namun, jika diberikan secara cuma-cuma seringkali usahanya tidak berhasil. Mengingat pola pikir masyarakat, jika pemerintah memberikan bantuan uang, mereka tidak pernah berpikir untuk mengembangkan usahanya.

"Saya berharap UMKM supaya mengembangkan keterampilan dengan sungguh-sungguh untuk mengembangkan kesejahteraan keluarganya. Paling tidak untuk ekonomi yang lebih baik, entah secara pribadi maupun berkelompok,” katanya.