WAGUB NTB RESMIKAN RS SWASTA TARAF INTERNASIONAL

id

Mataram, 24/11 (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat H Badrul Munir, meresmikan pengoperasian Rumah Sakit Harapan Keluarga, selaku rumah sakit swasta pertama di Kota Mataram yang menyediakan pelayanan bertaraf internasional.

Peresmian Rumah Sakit Harapan Keluarga (RSHK) yang terletak di Jalan Ahmaf Yani Nomor 9 Selagalas, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis, itu dihadiri para pejabat Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Kota Mataram serta anggota Forum Koordinasi Pimpinan Provinsi NTB.

Pada kesempatan itu, Badrul menyampaikan apresiasi Pemerintah Provinsi NTB terhadap perusahaan konsorsium yang telah menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan bertaraf internasional itu.

"Kami patut menyampaikan apresiasi dan kami yakin pelayanan kesehatan dengan standar internasional ini akan semakin mendukung kemajuan pembangunan di wilayah NTB, terutama Pulau Lombok sebagai salah satu destinasi internasional di sektor pariwisata," ujarnya.

Menurut Badrul, salah satu syarat suatu daerah menjadi destinasi internasional di bidang pariwisata yakni memiliki rumah sakit bertaraf internasional.

Karena itu, Pemprov NTB terus mendorong perusahaan konsorsium yang semula sempat ragu untuk membangun rumah sakit yang dilengkapi berbagai fasilitas penunjang modern, agar tetap berkomitmen untuk merealisasikannya.

"Akhirnya rumah sakit swasta bertaraf internasional hadir di Mataram. Tentu keberadaannya akan sangat mendukung kemajuan sektor pariwisata, dan percapaian target Visit Lombok Sumbawa yakni satu juta wisatawan di 2012," ujarnya.

Mantan Kepala Biro Organisasi Setda NTB itu berharap manajemen RSHK itu dapat memberi pelayanan kesehatan sesuai tuntutan pasien dan sanak keluarganya.

Pemprov NTB dan pemerintah kabupaten/kota di daerah itu, juga akan terus memberi dukungan semampunya, agar rumah sakit modern itu dapat terus beroperasi hingga masa mendatang.

"Semoga bisa bekerja sama dengan rumah sakit daerah baik milik pemerintah provinsi, maupun kabupaten/kota, agar terjadi pelayanan kesehatan yang bersinergi dan pelayanan optimal," ujarnya.

Sementara itu, Direktur RSHK dr Cherry Sari Tjahja, melaporkan bahwa pihaknya akan terus berupaya melengkapi sarana dan prasarana, tenaga medis handal dan fasilitas penunjang lainnya, agar rumah sakit mampu mendukung kesuksesan program Visit Lombok Sumbawa 2012.

Pengelola RSHK bertekad menjadikan rumah sakit sebagai salah satu lembaga pelayanan kesehatan andalan di daerah itu, yang juga melayani seoptimal mungkin para wisatawan mancanegara maupun domestik yang berlibur ke wilayah NTB dan membutuhkan pelayanan medis.

"Kami berupaya membantu pemerintah menyediakan fasilitas medis agar dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat NTB secara umum, termasuk membantu mencegah kematian ibu melahirkan dan bayinya, dan juga melayani para wisatawan yang butuh pelayanan kesehatan," ujarnya.

Menurut Cherry, RSHK telah didukung Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang dilengkapi "Pneumatic Tube Transpor System" yang terhubung ke setiap unit kerja agar memudahkan transportasi obat dari farmasi, pengiriman sampel ke laboratorium atau unit lainnya.

RSHK juga telah dilengkapi Instalasi Radiologi yang membantu dokter menegakkan diagnosa yang lebih tepat dan akurat. Radiologi yang dimiliki didukung peralatan "computerized radiography" yang menampilkan gambar jelas.

"Fasilitas rediologi antara lain radiologi tanpa kontras, fluproscopy (dengan kontras) dental X-ray, ultrasonography (USG) tiga dimensi (3D), MSCT 128 Slice dan MRI (Magnetic Resonan Imaging) 1,5 Tesla," ujarnya.

RSHK juga memiliki tiga ruang operasi, dan setiap ruang operasi dilengkapi kamera sehingga keluarga pasien dapat menyaksikan tindakan operasi secara langsung melalui ruang khusus.

Fasilitas lainnya yakni Intensif Care Unit dan Intermediete Care Unit, laboratorium, ruang bersalin dan kamar bayi serta ruang inap.

Ruang inap terdiri dari beberapa tipe yakni VIP sebanyak 38 unit, dan super VIP sebanyak empat unit. Ada juga ruang standar A sebanyak 23 ruangan dengan 46 tempat tidur, standar B lima ruangan dengan 20 tempat tidur dan standar C sebanyak dua ruangan dengan 12 tempat tidur.

"Secara keseluruhan terdapat 122 tempat tidur, termasuk yang standar C atau kelas 3 di rumah sakit lainnya," ujar Cherry. (*)


Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.