Berkunjung ke Museum Layang-Layang di Jakarta Selatan

id museum layang-layang,museum jakarta,musuem,layangan,libur sekolah

Berkunjung ke Museum Layang-Layang di Jakarta Selatan

Museum Layang-Layang hadirkan berbagai kegiatan untuk para pengunjung dan juga memiliki lebih dari 100 koleksi layang-layang dari berbagai seniman layangan di Indonesia dan juga dunia di Jakarta, Kamis (30/6/2022). (ANTARA/Chairul Rohman)

Jakarta (ANTARA) - Banyak destinasi wisata yang bisa dimanfaatkan oleh orang tua dan anaknya dalam menghabiskan waktu libur sekolah semester genap 2021/2022. Tidak hanya pusat perbelanjaan, berwisata ke museum juga bisa dijadikan pilihan.

Wilayah DKI Jakarta, menjadi kota dengan lokasi museum terbanyak di Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta dalam laman resminya merilis lebih dari 70 museum yang bisa dikunjungi oleh masyarakat.

Berkunjung ke museum tidak hanya mendapatkan banyak manfaat ketangkasan dan kreatifitas, berkunjung ke museum juga bisa mendapatkan banyak ilmu dan sejarah-sejarah yang nantinya bisa dijadikan bekal ketika memasuki tahun ajaran baru.



"Saya sengaja ajak anak-anak ke Museum Layang-Layang karena ingin memberikan liburan yang bermanfaat. Jadi, ketika mereka masuk sekolah nanti mereka bisa menceritakan pengalaman berlibur mereka," ungkap warga Solo yang sengaja berkunjung ke Museum Layang-Layang, Winda Surci, Kamis.

Museum Layang-Layang memang bisa menjadi salah satu pilihan bagi orang tua yang ingin mengajak anak-anak mereka berlibur.

Tidak hanya melihat berbagai jenis layangan yang ada di Indonesia dan juga mancanegara, pengunjung juga langsung diajak untuk membuat layangan secara langsung yang bisa dibawa pulang untuk dimainkan.
Pengunjung membuat layang-layang saat tur di Museum Layang-Layang, Jakarta, Kamis (30/6/2022). (ANTARA/Chairul Rohman)

Dengan membayar tiket masuk seharga Rp20 ribu untuk anak-anak dan Rp25 untuk pengunjung dewasa, museum ini akan menyajikan banyak hal yang tidak biasa dilakukan di rumah maupun di sekolah.

"Dengan membayar tiket, para pengunjung akan dapat menikmati tiga kegiatan, pertama itu menonton film sejarah layang-layang, lalu ada tur museum untuk mengenal lebih dalam tentang layang dan terakhir mereka akan diajarkan membuat layang-layang dari kertas yang mereka gambar nantinya," jelas pemandu wisata Museum Layang-Layang, Asep Irawan.

Baca juga: Deborah Hanna merilis single perdana "Layang Layang"

Hadirkan berbagai macam layang-layang

Museum Layang-Layang ternyata tidak hanya menyimpan karya seni dari seniman layangan dari berbagai daerah di Indonesia, di bangunan berbentuk pendopo ini banyak menyimpan layangan dari seniman dunia.

Bangunan berbentuk pendopo ini banyak dipenuhi oleh layang-layang unik yang berasal dari berbagai negara di dunia, dari yang terkecil berukuran 2cm hingga yang paling besar mencapai 5x3 m.

Asep yang juga berprofesi sebagai seniman layang-layang menjelaskan, museum ini banyak menyimpan koleksi layangan dari berbagai mancanegara sebagai bentuk cinderamata ketika bertandang ke festival layang-layang yang diselenggarakan di berbagai negara.

"Biasanya tukar layangan kalau kita kesana atau mereka ke sini, ada yang disumbangkan juga untuk museum," ujar dia. Di dalam pendopo yang memiliki lantai bernuansa kayu ini, setidaknya menyimpan 20 koleksi layang-layang dari berbagai mancanegara yang dipamerkan.

Hal itu guna mempertegas bahwa layang-layang tidak hanya banyak digemari di Indonesia, melainkan digemari juga oleh masyarakat global. "Museum Layang-Layang ini juga menyimpan layang-layang dari luar negeri seperti Turkey, Belanda, Korea Selatan, Philipina, Kamboja, India, Jepang, China, Thailand, Malaysia, Srilangka, Swedia dan juga ada dari Perancis," ujar dia.