Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar program peningkatan nasionalisme lewat seni musik melalui Festival Aksi Musik Anak Bangsa (ASIK BANG). Kabag Hukum dan Humas BNPT Astuti Idris menjelaskan BNPT sebagai lembaga pemerintah non kementerian diamanatkan menangani terorisme.
"Sangat penting aspek pencegahan yang bersifat lunak dan cerdas seperti kegiatan ASIK BANG," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (27/7). Selain itu, program tersebut sebagai upaya mewaspadai berkembangnya radikalisme dan terorisme yang membajak kepercayaan tertentu di masyarakat.
BNPT menggelar festival ASIK BANG di salah satu cafe di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Kata dia, NTT merupakan daerah yang memiliki segudang kearifan lokal yang bisa menjadi teladan bagi masyarakat luas. Keteladanan dapat diberikan di berbagai aspek kehidupan dan lingkungan, seperti keluarga, sekolah dan masyarakat.
Ia meyakini pendekatan lunak sangat efektif dalam rangka meningkatkan daya tangkal masyarakat, khususnya generasi muda pegiat dan pencinta musik, untuk menolak ajakan kekerasan yang diinisiasi kelompok radikal terorisme.
Selain itu, melalui musik, nilai nasionalisme dan patriotisme dapat diajarkan dan dicerna dengan mudah oleh generasi muda. Dalam konteks NTT, banyak hal yang bisa diangkat ke dalam musik bertema harmoni dan nasionalisme. "Pendekatan cerdas dan lunak seperti ini meningkatkan daya tangkal masyarakat, khususnya generasi muda dan pencinta musik,” jelasnya.
Baca juga: Peternak terdampak PMK hingga ternaknya mati dibantu Rp10 Juta
Baca juga: BNPB belum mengizinkan pembukaan Pasar Hewan di Lombok Tengah
Sementara itu, musisi dan budayawan Nanang Hape memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ASIK BANG. Sebagai pendalang wayang urban Nanang menyampaikan Festival Aksi Musik Kebangsaan adalah cara tepat atau pilihan tepat menggandeng anak muda di 34 provinsi melalui FKPT dalam menggandeng pemuda dalam pencegahan terorisme sesuai dengan usianya.
“Ini langkah yang luar biasa, karena BNPT melakukan komunikasi (dalam rangka pencegahan terorisme) kepada anak muda dengan cara yang segar,” katanya.
Nanang menjelaskan mengisi ruang kosong anak muda dapat melalui media apa pun, salah satunya lewat musik. Musik mengisi rasa kebangsaan dan nasionalisme anak-anak muda, musik adalah sebuah gagasan damai yang diharapkan dapat dilihat dan didengar oleh khalayak banyak sehingga menumbuhkan semangat kebangsaan dan nasionalisme.
Kegiatan ASIK BANG di NTT ini merupakan kegiatan yang ke 16 dari 34 FKPT provinsi di seluruh Indonesia, dengan mengusung tema : Damai Kita Harmoni Indonesia. Tiga terbaik masing-masing provinsi akan berlomba kembali di tingkat nasional untuk mendapatkan hadiah total Rp250 juta.
Berita Terkait
Waspadai perkembangan ideologi terorisme di bawah permukaan
Selasa, 23 April 2024 18:39
tigthen anti-terrorism measures for Eid
Minggu, 7 April 2024 19:14
Duta Damai dan Santri ujung tombak lawan terorisme
Rabu, 21 Februari 2024 11:19
Digitalisasi perkuat penanggulangan terorisme
Rabu, 21 Februari 2024 5:05
Tito Karnavian nyatakan serangan teror nihil, tapi jangan berdiam diri
Rabu, 21 Februari 2024 4:20
BNPT canangkan tujuh program prioritas
Selasa, 20 Februari 2024 19:44
Pertanian pintar tingkatkan kesejahteraan mitra deradikalisasi
Minggu, 28 Januari 2024 17:18
BNPT mengajak semua pihak pastikan kelancaran Nataru
Kamis, 21 Desember 2023 6:45