BAKESBANGPOLDAGRI: RIAK-RIAK POLITIK PILGUB NTB BELUM TAMPAK

id

     Mataram, 27/1 (ANTARA) - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat H Ridwan Hidayat mengatakan, riak-riak politik terkait pemilihan umum gubernur dan wakil gubernur di provinsi itu belum tampak, meskipun tinggal setahun lagi.
     "Belum tampak riak-riak politik, kandidat yang hendak bertarung pun belum kelihatan. Tidak terlihat baliho kandidat pasangan calon seperti pilkada sebelumnya," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) H Ridwan Hidayat, di Mataram, Jumat.
     Ia mengatakan, masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB yang tengah berkuasa akan berakhir September 2013, dan enam bulan sebelumnya proses pemilihan kepala daerah tingkat provinsi itu sudah dimulai.
     Bahkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTB selaku penyelenggara pemilihan gubernur (pilgub) itu sudah mulai bekerja pada Oktober 2011 yakni tahapan pemutakhiran data pemilih.
     Untuk kelancaran tahapan pemutakhiran data pemilih itu, telah dialokasikan dana sebesar Rp10 miliar dalam APBD NTB 2012.
     "Biasanya, sudah tampak calon-calon kandidat, antara lain melalui baliho, spanduk atau alat peraga lainnya di jalan-jalan. Apakah karena kandidat lain belum sanggup bertarung dengan calon 'incumbent' yang menurut kabar sangat populer dan memiliki basis massa yang sangat banyak atau memang para kandidat masih belum mau muncul," ujarnya.
     Zainul Majdi yang menjadi Gubernur NTB periode 2008-2013, merupakan salah satu tokoh sentral di wilayah NTB, yang juga akan maju untuk merebut kursi gubernur periode kedua.
     Selain sebagai anak dari pendiri organisasi Islam terbesar di NTB yakni Nahdlatul Wathan (NW), doktor lulusan Universitas Al Azhar Kairo itu juga menjabat Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat NTB.
     Ridwan memperkirakan riak-riak politik baru akan tampak jelas menjelang tahapan pendaftaran bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2013-2018, pada awal 2012.
     Menurut dia, para kandidat lain selain calon "incumbent" masih mengamati perkembangan politik dalam setahun ini.
     Kendati demikian, Ridwan berharap, meskipun riak-riak politik belum tampak, masyarakat NTB secara keseluruhan tetap menunjukkan partisipasi politik yang mengarah kepada stabilitas keamanan yang tetap terpelihara.
     "Pada pemilu periode lalu, partisipasi politik masyarakat NTB mencapai 75 persen lebih. Itu pertanda makin matang dalam berpolitik karena tidak terjadi gejolak yang berarti. Diharapkan nanti pilgub 2013 juga demikian," ujarnya.(*)