Mataram, 7/2 (ANTARA) - Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi tuan rumah penyelenggaraan rapat koordinasi nasional bidang pertanian, yang akan digelar di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Kamis (9/2).
"Rapat koordinasi itu akan diikuti kepala dinas pertanian dari 33 provinsi di Indonesia, dan pejabat terkait lainnya," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) H Abdul Ma'ad, di Mataram, Selasa.
Ma'ad mengatakan, NTB terpilih menjadi tuan rumah rapat koordinasi nasional (rakornas) bidang pertanian itu, karena erat kaitannya dengan dukungan pemerintah pusat terhadap kesuksesan Visit Lombok Sumbawa (VLS) 2012 dengan target satu juta wisatawan.
Sesuai petunjuk teknis penyelenggaraan rapat koordinasi nasional (rakornas) bidang pertanian itu, setiap provinsi mengutus enam pejabat terkait sebagai peserta rapat.
Selain kepala dinas pertanian tingkat provinsi dan sekretaris dinas, juga Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Benih Induk (BBI), Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) dan Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian dan Hortikultura (BPTPH).
Kementerian Pertanian dan lembaga terkait di tingkat pusat juga akan mengutus pejabat guna mengahadiri rakorbas bidang pertanian, yang akan dibuka Wakil Menteri Pertanian Rusman Heryawan.
Dengan demikian, akan ada kunjungan lebih dari 200 orang wisatawan domestik ke Pulau Lombok, NTB.
"Rakor nasional bidang pertanian itu merupakan bagian dari wisata MICE (Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran) guna mendukung kesuksesan VLS 2012," ujarnya.
Rakornas bidang pertanian itu, kata Ma'ad, mengagendakan evaluasi program pertanian tanaman pangan dan hortikultura yang dilaksanakan sepanjang 2011 dan pembahasan program yang direncanakan di 2012.
Khusus Provinsi NTB, program pertanian di 2011 antara lain difokuskan pada peningkatan produksi jagung dengan target produksi 407 ribu ton pipilan kering yang akan diproduksi dari areal panen seluas 92.226 hektare dengan luas tanam 97.120 hektare.
Upaya yang ditempuh untuk mencapai target produksi jagung 2011, yakni pengembangan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) yang mencakup 6.000 hektare dengan dukungan APBN dan penyaluran Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) pada areal seluas 5.000 Ha dengan dukungan APBD Provinsi NTB.
Upaya lainnya yakni memastikan pelaksanaan SLPTT dan BLBU APBD Provinsi NTB pada musim kemarau 2011 (April - September).
Selanjutnya, dukungan APBD Provinsi 2011 untuk penyediaan peralatan budidaya dan pengolahan hasil Mengupayakan dukungan bantuan benih dari Cadangan Benih Nasional (CBN).
"Juga upaya memfasilitasi pengembangan investasi perbankan dan swasta untuk budidaya, pasca panen dan pengolahan hasil," ujarnya.
Untuk 2012, tambah Ma'ad, masih difokuskan pada pelaksanaan SLPTT dan BLBU, namun semakin ditingkatkan. (*)